Jerman berusaha menghindari perang dagang dengan AS

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Sejumlah perusahaan pembuat mobil Jerman mendesak para pembuat kebijakan di pada hari Senin, untuk menghindari perang dagang dengan AS. Mereka berharap pemerintah tidak harus membalasa dengan kebijakan taruf atas produk AS.

“Tarif yang bersifat hukuman tidak bisa menjadi jawabannya,” kata Bernhard Mattes, presiden VDA (Verband der Automobilindustrie), asosiasi industri otomotif Jerman yang di dalamnya termasuk Volkswagen, BMW dan Daimler. “Perang perdagangan antara Amerika Serikat dan Eropa harus dihindari dengan segala cara. Dalam perang dagang seperti itu hanya ada pecundang di semua sisi,” tegas Mattes.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan pajak impor mobil dari Uni Eropa (UE). AS adalah tujuan ekspor terbesar kedua bagi para produsen mobil Jerman setelah Cina, sementara suku cadang kendaraan dan mobil merupakan sumber pendapatan ekspor terbesar Jerman.

Para analis khawatir perang dagang skala penuh antara AS dan Eropa dapat mengurangi pertumbuhan ekonomi Jerman, ekonomi terbesar di blok UE, hingga 1 poin persentase. Perhatian ini juga tercermin dalam survei Sentix pada hari Senin yang menunjukkan gairah para investor di zona euro turun lebih lanjut pada bulan Maret karena kekhawatiran tentang meningkatnya proteksionisme yang dimotori Trump.

Indeks Sentix untuk zona euro turun menjadi 24,0 di bulan Maret dari 31,9 di bulan Februari, jauh dari perkiraan rata-rata sebesar 31,0 dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh Reuters. Angka tersebut juga menandai penurunan bulanan kedua berturut-turut dan tingkat terendah sejak April 2017. Indeks Sentix yang hanya melacak gairah para investor di Jerman turun menjadi 29,1 dari 36,2 bulan lalu, sementara indeks ekspektasi untuk Jerman turun menjadi -2,5 dari 5,5, mencapai level terendah sejak Februari 2016.

Donald Trump mengatakan pada hari Kamis (01/03/2018) bahwa AS akan menerapkan bea masuk sebesar 25 persen untuk baja impor dan 10 persen untuk aluminium guna melindungi para produsen AS. Komisi Eropa menyebut langkah tersebut sebagai intervensi terang-terangan yang menyangkut proteksionisme dan ini meningkatkan prospek timbulnya tindakan balasan. Trump terus menekankan niatnya pada akhir pekan lalu, mengancam para produsen mobil Eropa dengan pajak impor jika UE melakukan tindakan balasan atas rencananya untuk bea impor logam.

Data VDA menunjukkan bahwa produksi mobil bavaria di pabrik-pabrik AS hanya sebesar 804.000 kendaraan,  lebih banyak daripada ekspor mereka kendaraan langsung dari Jerman dan jumlah tersebut terus berkembang. Mesin pertumbuhan Jerman jelas mulai gagap dan membuat suasana hati para investor menjadi suram. (Lukman Hqeem)