Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Indikator ekonomi AS terkini menyatakan bahwa indek pembelian sektor manufaktur mengalami penurunan.  Ini sebagai dampak produksi di sektor swasta yang kehilangan momentumnya dan mengalami stagnasi. Kondisi ini merupakan yang paling buruk dalam satu dekade terakhir.

Sebagaimana dilaporkan oleh IHS Markit yang mengatakan indeks manajer pembelian manufaktur flash turun menjadi 50,1 pada Juni dari 50,5 pada Mei, pembacaan terburuk sejak September 2009. Sementara itu indeks pembelian manajer layanan flash pada bulan Juni turun menjadi 50,7 dari 50,9, pembacaan terburuk sejak Maret 2016.

Setiap bacaan di atas 50 mengindikasikan peningkatan kondisi. Perkiraan cepat biasanya didasarkan pada sekitar 85% -90% dari total respons survei setiap bulan.

Hasil jajak ini memberikan gambaran bahwa pertumbuhan produksi sektor swasta telah kehilangan momentum pada setiap bulannya sejak Februari, kata IHS Markit. Volume produksi hampir tidak naik, dan responden mencatat “keengganan risiko yang lebih besar.”

Perubahan besar sejak kwartal pertama adalah bahwa melemahnya sektor manufaktur AS telah menyebar ke sektor jasa sejak kwartal pertama pula. Sementara kenaikan gaji terbaru adalah yang terlemah dalam lebih dari dua tahun. Hal ini meningkatkan bukti yang kasat mata bahwa meningkatnya ketidakpastian ekonomi telah bertindak sebagai rem pada perekrutan staf.”

Ada kekhawatiran tentang perdagangan serta goyahnya pertumbuhan global telah mengambil korbannya. Di zona euro, IMP manufaktur flash naik tetapi masih di bawah tanda 50 yang menunjukkan kontraksi. PMI manufaktur flash Jepang sedikit menurun dan juga berada di bawah tanda 50.

Paska data tersebut, indek saham AS, sedikit lebih lemah setelah mencapai rekor di sesi sebelumnya, dengan harapan Federal Reserve akan segera memangkas suku bunga. Penurunan sentimen akan berperan dalam ekspektasi pelonggaran segera, dan hasil obligasi AS untuk tenor 2-tahun turun sedikit menjadi 1,78%. (Lukman Hqeem)