Bursa saham AS di Wall Street, sebagian besar saham berakhir lebih tinggi. Saham di sektor teknologi menjadi pemenang terbesar. Tekanan turun pada sebagian saham didapatkan setelah Ketua Federal Reserve, Jerome Powell pada kesaksian di Dewan Perwakilan Rakyat kembali menegaskan kemungkinan perlunya menaikkan suku bunga kembali. Implikasinya, Dolar AS dan yield Obligasi naik. Sementara indek saham global sedikit berubah.
Powell, di hari kedua kesaksiannya kepada anggota parlemen, menyatakan lagi bahwa bank sentral AS belum mencapai akhir dari siklus pengetatannya. Selain itu, Gubernur Fed Michelle Bowman, pada sebuah acara di Cleveland, mengatakan “peningkatan kebijakan tambahan” akan diperlukan untuk mengendalikan inflasi.
Para pelaku pasar perlu menyadari kenyataan bahwa bank sentral di seluruh dunia akan terus melawan inflasi secara agresif. Sebagaimana pada pekan lalu, The Fed mempertahankan suku bunga acuan stabil di antara 5% dan 5,25%, tetapi sebagian besar pembuat kebijakan melihat setidaknya dua kenaikan suku bunga seperempat poin lagi pada akhir tahun ini.
Pada hari Rabu, Powell mengatakan dalam sambutannya kepada anggota parlemen di Washington bahwa prospek untuk dua kenaikan suku bunga 25 basis poin lagi adalah “tebakan yang cukup bagus” ke mana arah bank sentral jika ekonomi berlanjut ke arahnya saat ini.
Sementara itu, Bank of England (BoE) juga memberikan kejutan dengan menaikkan suku bunga yang lebih besar dari perkiraan, dengan menambah tingkat suku bunga sebesar 50 bps dan menjadikan suku bunga acuan menjadi 5%. Meskipun besarnya kenaikan mengejutkan pasar, ekspektasi pengetatan suku bunga BoE melonjak dalam beberapa hari terakhir. Para investor memperkirakan Bank Rate BoE mencapai puncaknya pada 6% pada akhir tahun. Sebaliknya, para ekonom yang disurvei oleh Reuters minggu lalu melihat puncak 5%.
Bank Nasional Swiss dan Bank Norges juga menaikkan suku bunga acuan mereka, menggarisbawahi kekhawatiran bank sentral tentang inflasi global sementara memicu kekhawatiran tentang dampak kenaikan suku bunga pada permintaan.
Pada perdagangan di hari Kamis (22/06/2023), indek Dow Jones berakhir dengan catatan turun 4,81 poin, atau 0,01%, ke 33.946,71, S&P 500 naik 16,2 poin, atau 0,37%, ke 4.381,89, dan Nasdaq naik 128,41 poin atau 0,95% menjadi 13.630,61.
Indeks dolar AS (DXY) naik 0,4% menjadi 102,41. Terhadap yen, dolar naik 0,9% pada 143,12 yen. Baik sterling dan franc Swiss terakhir melemah terhadap dolar dalam perdagangan yang bergejolak.
Imbal hasil Treasury AS naik karena investor fokus pada komentar hawkish dari Powell.
Pada perdagangan komoditas, harga minyak berjangka turun di tengah kekhawatiran atas permintaan bahan bakar. WTI turun $3,02 menjadi menetap di $69,51 per barel, sementara Brent turun $2,98 menjadi $74,14.