ESANDAR – Ekonomi zona Euro tumbuh lebih kuat dari yang diharapkan pada kuartal kedua karena blok tersebut pulih dari resesi yang disebabkan oleh pandemi COVID-19, demikian data awal yang di rilis pada hari Jumat (30/07/2021). Sementara Angka inflasi tersebut naik lebih cepat dari yang diharapkan bulan, bergerak tegas melewati target 2% dari Bank Sentral Eropa dimana diyakini sebagian besar lonjakan masih akan terjadi lagi di tahun ini.
Kantor statistik Uni Eropa, Eurostat mengatakan produk domestik bruto (PDB) di 19 negara yang berbagi euro tumbuh 2,0% secara kuartal-ke-kuartal atau meningkat 13,7% dari tahun-ke-tahun. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan 1,5% triwulanan dan 13,2% peningkatan tahunan.
Data lain menunjukkan bahwa inflasi di kawasan tersebut meningkat menjadi 2,2% pada Juli dari 1,9% sebulan lalu, dengan mudah mengalahkan ekspektasi analis sebesar 2% karena harga bahan bakar terus melonjak, demikian ungkap Eurostat.
Inflasi diperkirakan akan meningkat lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang dan kemungkinan akan mencapai puncak lebih dari 2,5% menjelang akhir tahun, dengan risiko condong ke angka yang lebih tinggi. Angka-angka itu masih tidak mungkin mengkhawatirkan pembuat kebijakan ECB, yang telah memperingatkan lonjakan inflasi sementara dan menjelaskan bahwa mereka tidak akan menyesuaikan kebijakan karena faktor satu kali di balik kenaikan, seperti harga minyak dan pajak yang lebih tinggi, kemungkinan akan memudar di tahun depan.
Memang, ECB bahkan menjanjikan periode kebijakan mudah yang lebih lama ketika meluncurkan strategi baru awal bulan ini karena inflasi di luar lonjakan ini kemungkinan akan merana di bawah targetnya untuk tahun-tahun mendatang. Tekanan harga yang mendasarinya juga tetap tidak terdengar, seperti yang diprediksi oleh pembuat kebijakan ECB, dan bahkan dengan rekor stimulus dari bank, inflasi inti kemungkinan akan meningkat dengan sangat lambat.
Inflasi yang mendasari, atau harga yang tidak termasuk harga makanan dan bahan bakar yang bergejolak, tetap stabil di 0,9% sementara ukuran yang lebih sempit, yang tidak termasuk harga alkohol dan tembakau, turun menjadi 0,7% dari 0,9%.
ECB selanjutnya akan mengadakan pertemuan pada 9 September.