ESANDAR – Bank of Japan (BOJ) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tetap di 0,25%. Pertimbangannya adalah karena ekonomi negara itu terus mengalami pemulihan moderat, demikian menurut rilis yang disampaikan. Bank sentral mengatakan konsumsi swasta telah mengalami peningkatan moderat meskipun terjadi kenaikan harga, sementara tingkat ketenagakerjaan dan pendapatan telah meningkat.
Investasi bisnis juga mengalami peningkatan karena laba perusahaan yang lebih tinggi, kata BOJ. Namun, ekspor, produksi industri, dan investasi publik tetap datar sementara investasi perumahan melemah, kata BOJ.
Data ekonomi terkini menunjukkan bahwa indek harga konsumen (IHK) tahun-ke-tahun, tidak termasuk makanan segar, naik antara 2,5% dan 3% karena harga layanan yang lebih tinggi. Ekspektasi inflasi juga naik pada tingkat moderat, kata rilis tersebut.
Bank sentral memperkirakan pertumbuhan akan tetap di atas suku bunga potensial Jepang dan CPI akan meningkat hingga tahun fiskal 2025.
Dalam pernyataannya, Gubernur BOJ Ueda menyebutkab bahwa kondisi moneter yang longgar berlaku karena suku bunga riil tetap negatif
Yen terus jatuh karena Ueda terus berbicara dimana USD/JPY yang sekarang naik ke level 143,40 pada hari itu. Dan meskipun dolar tetap agak lamban di tempat lain, meskipun perubahan di sana tetap ringan. Pesan utama dari Ueda adalah bahwa “ketidakpastian saat ini tidak akan mengarah pada keputusan cepat untuk menaikkan suku bunga”. Ia menambahkan bahwa “ Ekonomi Jepang pulih secara moderat, meskipun ada beberapa pelemahan”.
Paska putusan ini, USD/JPY merosot ke level terendah 141,75 tepat saat Ueda mulai berbicara tetapi sekarang telah melesat kembali ke 142,50 pada hari itu. Titik-titik di pasar yang tidak stabil dan bahwa mereka mungkin memerlukan waktu dalam memutuskan langkah selanjutnya dapat dikatakan berkontribusi pada pergerakan harga. Meski itu bukan benar-benar sesuatu yang baru.