Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Harga emas melemah dalam perdagangan yang bergejolak pada di hari Selasa (20/07/2021) karena dolar menguat. Hal ini membatasi investor untuk masuk ke emas, sebagai asset safe haven – meskipun ada beberapa kekhawatiran atas lonjakan kasus COVID-19.

Pada perdagangan di pasar spot, harga emas sedikit berubah pada $1.811,51 per ons, sementara di bursa berjangka AS, emas berakhir dengan naik 0,1% menjadi $1,811,40.

Perdagangan emas berlangsung sangat fluktuatif, aksi jual terjadi meski sedikit dan itu telah melumpuhkan beberapa posisi beli. Harga emas sendiri menurun saat dolar AS juga yang lebih lemah.

Sebagaimana diketahui bahwa indek dolar telah mencapai level tertinggi 3-1/2 bulan sebelumnya, sehingga mengurangi daya pikat emas. Namun, lonjakan kasus virus corona di Amerika Serikat dan negara-negara lain mendorong sejumlah investor melakukan aksi beli emas batangan untuk memanfaatkan emas sebagai asset safe-haven menjelang akhir perdagangan. Ini membuat harga emas berbalik menguat sebesar 1,7% dari posisi terendah dalam sepekan di hari Senin.

Harus diakui bahwa banyak orang di pasar emas telah mengalihkan pandangan mereka di tahun ini, tetapi jika kita mendapatkan lebih banyak berita buruk ke depan terkait COVID dan melemahnya ekuitas, anda akan menjumpai kilatan pembelian ke pasar emas secepat kilat.

Sementara itu, data pada hari Selasa menunjukkan ekspor emas Swiss ke India naik tipis bulan lalu, sementara pengiriman ke China daratan turun. Kabar ini memberikan sokongan bagi harga emas untuk tetap bertahan diatas. Permintaan fisik memiliki ruang lingkup untuk menyangga penurunan emas karena bank sentral tetap menjadi pembeli bersih dan mengingat permintaan konsumen yang terpendam saat toko-toko India dibuka kembali.