ESANDAR, Jakarta – Seperti yang diberitakan, perbankan Inggris dianggap lolos uji ketahanan dan siap menghadapi guncangan apabila kondisi tidak menentu. Dalam siaran hari Selasa (28/11/2017) Bank of England memaparkan bahwa setelah melalui pemeriksaan kesehatan tahunan, perbankan Inggris bisa mengatasi kondisi yang tidak teratur sekalipun tanpa harus mengurangi pinjaman atau tebusan bagi pembayar pajak.
Uji ketahanan yang dihitung dari modal bank yang dimiliki sejak awal tahun 2017. Sayangnya, dilaporkan dua bank yang gagal uji ketahanan ini. Dua bank, Barclays Bank dan Royal Bank of Scotland gagal dalam ujian atas dasar ini, namun tidak perlu menambah modal tambahan saat ini karena mereka akan meningkatkan modal selama tahun berjalan. Sementara bank yang lolos adalah HSBC, Lloyds Banking Group, Santander UK, Standard Chartered dan Nationwide Building Society semua lulus uji tanpa pemesanan.
BoE menilai sistem perbankan mampu melanjutkan dukungan terhadap ekonomi nyata bahkan jika terjadi yang tidak disukai seperti kegagalan Brexit. Hasilnya akan menjadi perasaan lega sebagian bagi Menteri Keuangan Philip Hammond, yang ingin menjual 3 miliar pounds kepemilikan publik atas saham RBS selama tahun buku berikutnya untuk membantu mengurangi hutang publik.
Perekonomian Inggris telah kehilangan momentum tahun ini karena inflasi yang lebih tinggi – terutama karena jatuhnya pound setelah pemungutan suara Brexit pada Juni 2016 – mengikis pendapatan rumah tangga. Bahkan pada pekan lalu pemerintah juga telah menurunkan proyeksi mereka secara tajam. Diperkirakan pertumbuhan ekonomi Inggris dalam beberapa tahun ke depan hanya 1,5 persen. Angka ini hampir satu persen di bawah tren.
Inggris dijadwalkan akan meninggalkan Uni Eropa pada bulan Maret 2019, dan Komite Kebijakan Keuangan BoE mengulangi bahwa “kesepakatan tepat waktu” pada periode implementasi untuk pengaturan transisi akan mengurangi risiko stabilitas keuangan. Namun, bahkan jika Inggris gagal mengkondisikan keadaan saat keluar dari Uni Eropa, BoE mengatakan bahwa hasil tes stres terbaru menunjukkan bahwa bank cukup kuat untuk bertahan karena menerbitkan Laporan Stabilitas Keuangan setengah tahunan.
Menanggapi pengumuman BoE tersebut, RBS mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan kemajuan untuk menjadi bank “tahan stres”. Barclays mencatat bahwa mereka tidak perlu menambah modal segar.
BoE mengatakan bahwa anggota parlemen Inggris dan Uni Eropa harus mengeluarkan undang-undang baru untuk memastikan tidak ada gangguan terhadap kontrak derivatif lintas batas senilai 26 triliun pound dan 36 juta kontrak asuransi yang dipegang oleh pemangku kebijakan UE dan Inggris.
BoE juga mengatakan tidak jelas apakah sistem perbankan dapat mengatasi dengan mudah Brexit yang kacau jika terjadi bersamaan dengan resesi global yang parah dan denda yang lebih besar untuk pelanggaran keuangan di bank. (Lukman Hqeem)