Harga emas naik untuk ketiga hari berturut-turut pada perdagangan di hari Selasa (10/09/2023) dimana dorongan kenaikan didapatkan dari para investor yang kembali mencari aset safe haven saat perang terjadi antara Hamas – Israel yang telah menewaskan ribuan orang. Sementara pejabat Federal Reserve menyarankan bank sentral akan membiarkan suku bunga tidak berubah. pada pertemuan berikutnya ketika imbal hasil jangka panjang naik. Harga emas untuk pengiriman Desember ditutup naik $11,00 menjadi menetap di $1,875.30 per troy ons.
Serangan yang dilancarkan oleh kelompok militan Hamas yang berkuasa di Gaza terhadap Israel terus berlanjut dalam pertempuran sengit dan Israel melancarkan serangan udara balasan ke kota tersebut. Mereka kini bersiap untuk melakukan invasi darat. Pertempuran sejauh ini belum meluas ke luar Israel dan wilayah-wilayah pendudukan lainnya. Kedekatan wilayah tersebut dengan Terusan Suez dan kekhawatiran mengenai apakah Iran, yang mendukung Hamas, berperan dalam serangan tersebut meningkatkan ketegangan pasar.
Sementara itu, dua pejabat Federal Reserve pada hari Senin menyatakan dalam pidatonya bahwa kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah jangka panjang mungkin cukup untuk menjaga inflasi tetap terkendali dan mengurangi kebutuhan untuk kenaikan suku bunga lagi pada pertemuan kebijakan berikutnya, menurut laporan.
Harga emas terus menarik short-covering dan permintaan baru di tengah ketegangan Timur Tengah dan anggota Fed mengisyaratkan jeda suku bunga. Imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun AS terakhir terlihat turun dari level tertinggi sejak 2007, turun 14,8 basis poin menjadi 4,656%. Surat utang dua tahun terakhir terlihat membayar 4,974%, turun 10,5 basis poin.
Dolar AS juga melemah, membuat harga emas lebih terjangkau bagi pembeli internasional. Indeks dolar AS (ICE) terakhir terlihat turun 0,22 poin menjadi 105,85.