ESANDAR – Harga Emas di bursa berjangka menguat kembali ke level tertinggi dalam lebih dari enam tahun pada hari Selasa (03/08/2019), karena penurunan aktifitas manufaktur AS dibulan Agustus AS menimbulkan kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi Paman Sam.
Ketegangan yang terkait dengan perdagangan, memunculkan kekhawatiran pula pada pertumbuhan ekonomi global dan ancaman pasar. Kondisi ini makin diguncang oleh keluarnya Inggris secara tidak teratur dari Uni Eropa. Para investor yang merasa was-was menarik diri ke aset surgawi, emas.
Indeks manufaktur yang dirilis oleh Institute for Supply Management turun menjadi 49,1% pada Agustus dari 51,2% pada Juli. Pembacaan di bawah 50% menunjukkan kondisi yang memburuk. Ini adalah kontraksi pertama dalam 35 bulan.
Angka ini menjustifikasi bagi rencana penurunan suku bunga lebih lanjut oleh The Fed, yang diperkirakan akan diambil dalam pertemuan berkala Komisi Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada bulan September ini. Dengan menunjukn ke angka ISM yang lemah, menjadi alasan lain untuk meningkatkan eksposur emas. Namun, secara keseluruhan, data ekonomi AS memang beragam, dimana angka pengeluaran konstruksi AS naik 0,1%, setelah angkanya disesuaikan secara musiman pada bulan Juli, dan angka manufaktur PMI Agustus positif. Jadi data ekonomi memang agak campur aduk.
Harga emas untuk kontrak pengiriman bulan Desember naik $ 26,50, atau 1,7%, menetap di $ 1,555,90 per troy ons di Comex, tertinggi sejak April 2013. Itu adalah keuntungan pertama untuk kontrak paling aktif dalam empat sesi. Itu selesai minggu lalu turun 0,5%, tetapi 6,3% lebih tinggi pada bulan Agustus. (Lukman Hqeem)