ESANDAR, Jakarta – Penjualan ritel di zona euro tumbuh datar pada bulan Mei setelah penurunan kecil pada bulan sebelumnya, data resmi yang dirilis oleh Eurostat pada hari Selasa..
Dalam rilis terpisah, kantor statistik Eropa mengatakan inflasi PPI zona euro naik 0,8 % pada bulan Mei, lebih tinggi dari ekspektasi pasar 0,4 %, membenarkan tekanan inflasi yang lebih kuat di kawasan tersebut. Pada tahun ini, harga industri naik 3,0 %, di atas ekspektasi kenaikan 2,7 %.
Indikator penjualan ritel yang volatil dan sering direvisi menunjukkan konsumen zona euro pada bulan Mei sama seperti yang mereka lakukan pada bulan April, ketika volume penjualan mencatat penurunan minus 0.1 persen pada bulan tersebut. Ekonom yang disurvei oleh Reuters telah memperkirakan kenaikan 0.1 persen pada bulan Mei.
Secara tahunan, penjualan ritel dibulan Mei naik 1,4 % dari pada bulan April tahun lalu, tetapi peningkatan itu lebih rendah 1,5 % dari angka yang diantisipasi oleh pasar dan lebih lambat dari pertumbuhan 1,6 % dari angka bulan sebelumnya yang baru direvisi.
Setiap bulan, konsumen membelanjakan lebih banyak untuk makanan, minuman dan tembakau, sementara mereka mengurangi belanja tekstil dan alas kaki, yang penjualannya turun 3,1 % dan memangkas 1,7 % pembelian online mereka. Pembelian bahan bakar tidak berubah pada bulan itu.
Badan perdagangan otomotif Jerman VDA telah meningkatkan pertumbuhan penjualan mobil domestik tahun ini, meskipun ada hambatan dari krisis diesel dan perang dagang yang meningkat. VDA memperkirakan pasar penjualan mobil penumpang Jerman tumbuh sebesar 1 % menjadi sekitar 3.5 juta kendaraan tahun ini, dibandingkan dengan panduan sebelumnya sebesar 3.4 juta. “Meskipun ada ketidakpastian ekonomi dan politik, industri otomotif Jerman tetap kuat,” kata Presiden VDA Bernhard Mattes kepada wartawan pada konferensi pers pada hari Selasa.
Pada bulan Juni, permintaan mobil baru mencapai 4 % yang lebih tinggi dari pada periode tahun sebelumnya. Sektor otomotif Jerman sedang diguncang oleh ancaman Presiden AS Donald Trump yang mengatakan akan mengenakan tarif 20 % pada semua impor mobil yang dirakit di Uni Eropa.
Mattes meminta para politisi untuk mencari kompromi antara AS dan Eropa agar tidak mengalami kemunduran dari perang tariff ini dan akan mematuhi aturan yang ditetapkan oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). “Tetapi jika AS harus secara sepihak meningkatkan tarif, maka harus ada balasannya,” katanya. (Lukman Hqeem)