Emas

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Harga emas (XAU/USD) sedikit mundur dari posisi tertinggi delapan bulan karena bull berjuang untuk mempertahankan kendali menjelang lahirnya sentimen utama dalam minggu ini. Penurunan harga emas juga dapat dikaitkan dengan keraguan baru pada optimisme terkait China di pasar karena berita dari Bloomberg menandai kekhawatiran Covid untuk ekonomi terbesar kedua di dunia, serta salah satu konsumen Emas terbesar.

Selain itu, minat beli XAU/USD bisa mengalami perubahan terkait dengan pembicaraan Federal Reserve (Fed) karena Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic dan Presiden Bank Federal Reserve San Francisco Mary Daly mempertahankan lintasan kenaikan suku bunga menjelang pidato Ketua Fed Jerome Powell.

Perlu dicatat bahwa suasana hati-hati menjelang Indeks Harga Konsumen (IHK) China hari Rabu dan data IHK AS, yang akan diterbitkan pada hari Kamis, juga menantang para pembeli Emas.

Analisa Technical menunjukkan bahwa harga Emas berpeluang turun dari level resistensi kunci di sekitar $1.877, yang terdiri dari Fibonacci 38,2% satu hari dan Pivot Point R2 satu bulan. Sebaliknya, jika logam berhasil melewati rintangan $1.877, Pivot Point satu minggu R1, sekitar $1.885, akan mendahului Pivot Point satu hari R2 dekat $1.890 untuk menantang pembeli Emas sebelum menawarkan mereka ambang batas $1.900.

Sementara itu, konvergensi band tertinggi dan terendah mingguan sebelumnya dari Bollinger pada grafik per jam, mendekati $1.868, membatasi penurunan langsung XAU/USD. Setelah itu, penurunan menuju support $1.860 yang terdiri dari Fibonacci 23,6% dalam satu minggu tidak dapat dikesampingkan.

Namun, beberapa rintangan berdiri tegak untuk menantang beruang Emas antara $1.860 dan $1.851 sementara Pivot Point R1 satu bulan tampaknya sulit untuk dipecahkan bagi penjual XAU/USD di sekitar $1.850.