Dolar AS

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Pada perdagangan pasar uang, sejumlah mata uang utama teredam aksinya. Investor memilih untuk menunggu keputusanThe Federal Reserve terkait suku bunga pada hari ini.


Komisi Pasar Terbuka Federal (FOMC) mengadakan pertemuan rutin selama dua hari. Rabu ini waktu setempat, Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell akan melakukan paparan ke media usai pertemuan tersebut. Mayoritas pelaku pasar meyakini bahwa salah satu keputusan dalam pertemuan kali ini adalah menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin.


Hasil yang banyak diyakini ini dianggap tidak terlalu mencolok pengaruhnya terhadap Dolar AS dalam perdagangan hari ini. Tak heran bila dalam perdagangan kemarin, Dolar AS cenderung datar dan Indek Dolar AS berakhir terkoreksi tipis, -0,12% menjadi 94.192.


Sebaliknya, pelaku pasar justru lebih memfokuskan pada pernyataan Powell yang bisa mengarahkan pada rencana kenaikan suku bunga selanjutnya. Laju kenaikan suku bunga dalam strategi kebijakan yang disebit dot-plot¬ oleh anggota The Fed sangat dinanti pelaku pasar.


Sementara itu, di Eropa, Italia akan menyajikan anggaran termasuk defisit 1,9% pada PDB di tahun 2019, menurut sebuah laporan sebagaimana dilaporkan oleh Marketwatch. Proposal anggaran minggu ini dipandang sebagai peristiwa berisiko bagi Euro. Ini telah menyebabkan peradangan dalam koalisi pemerintahan Italia, sementara pelaku pasar juga harus mematuhi pedoman anggaran Uni Eropa.


Euro dalam perdagangan EURUSD, menguat terhadap greenback pada hari Selasa, membeli $ 1,1767 vs $ 1,1749 level akhir dihari Senin. Sebelumnya, mata uang bersama Eropa tersebut terlempar hingga ke $ 1,1775 yang merupakan level tertinggi, setelah kepala ekonom Bank Sentral Eropa Peter Praet berlabel komentar Senin dari Presiden ECB Mario Draghi sebagai hal yang baru. Draghi mengatakan bahwa dia memperkirakan inflasi zona euro akan menguat. Pernyataan ini sontak mendorong euro melompat.


Pada perdagangan lainnya, adanya negosiasi ulang untuk Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) diperkirakan akan dilanjutkan minggu ini, menjelang batas waktu pada 20 September. Baik Meksiko dan AS sudah menyetujui kesepakatan, tetapi Kanada masih belum. Para pelaku pasar menyebut perlindungan paten-obat sebagai masalah terbaru yang menghalangi perjanjian. Satu Dolar AS terakhir dibeli C $ 1,2955 dalam perdagangan USDCAD, hampir tidak berubah dibandingkan dengan posisi pada Senin.


Sementara itu kabar dari Bank Sentral Argentina membuat Peso melemah. Secara terpisah, Peso Argentina dalam perdagangan USDARS turun sekitar 2,6% terhadap dolar, pada 38.2853 peso Argentina, dibandingkan dengan 37.3010 peso Senin malam.

Penurunan terjadi setelah Presiden Bank Sentral Argentina Luis Caputo mengundurkan diri secara tak terduga, kurang dari empat bulan setelah dia menempati posnya. Saat ini, Buenos Aires sedang berjuang untuk menahan gejolak ekonomi dan kerusuhan sosial sambil menegosiasikan kembali talangan dana dengan Dana Moneter Internasional (IMF).


Sebelumnya dibulan Juni, Argentina mencapai kesepakatan dengan IMF untuk memberikan dana talangan sebesar $ 50 miliar guna membantu negara tersebut agar tidak jatuh kedalam krisis. Kesepakatan ini sebagai upaya Presiden Mauricio Macri dalam mengecilkan defisit. (Lukman Hqeem)