Harga emas turun oleh penguatan Dolar AS paska data ekonomi AS yang solid.

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Dalam perdagangan hari Selasa (19/02), Emas mencatatkan penutupan harga tertinggi mereka sejak April 2018. Dorongan kenaikan juga ditopang dari sikap pasar saham yang mengambil posisi defensif di belakang putaran terakhir pembicaraan AS-China.

Harga Emas untuk kontrak pengiriman bulan April naik $ 22,70, atau 1,7%, berakhir di $ 1,344.80 per troy ons. Ini merupakan penyelesaian kontrak paling aktif tertinggi sejak 19 April. Kontrak diselesaikan pada tertinggi dua minggu pada $ 1,322.10 di hari Jumat, cukup untuk membalikkan kontrak menjadi positif untuk minggu lalu. Pasar AS. ditutup pada hari Senin untuk liburan Hari Presiden.

Ada keyakinan bahwa kesepakatan bisa tercapai dalam beberapa minggu mendatang, meskipun mungkin akan melewati tenggat pada 1 Maret. Ketidakpastian pembicaraan perdagangan dan kekhawatiran bahwa pasar saham AS mungkin kehabisan tenaga menciptakan aliran modal ke aset yang lebih protektif, seperti emas.

Pasar keuangan menunggu perkembangan perdagangan terbaru AS-China, karena diskusi dilanjutkan mulai hari Selasa di Washington. Gencatan tarif selama 90 hari antara AS – China, akan berakhir pada awal Maret. Presiden Trump pada hari Minggu tweet tentang perundingan dagang, mengatakan, “Kemajuan besar sedang dibuat di berbagai bidang!”.

Disisi lain, masalah Brexit, yang muncul dalam 5 minggu terakhir ini, memiliki potensi untuk menggagalkan seluruh benua, dan pedagang di seluruh kolam melihat peningkatan permintaan fisik untuk emas. Para pialang sendiri melihat risalah pertemuan Federal Reserve Januari yang akan keluar pada hari Rabu waktu setempat bisa menjadi sumber petunjuk sikap The Fed selanjutnya.

Emas, biasanya dibeli sebagai aset surga di saat ketidakpastian politik mengemuka. Tak heran ketika deklarasi Trump tentang keadaan darurat nasional pada akhir pekan lalu, untuk membangun tembok di sepanjang perbatasan AS-Meksiko mendorong 16 negara mengajukan gugatan federal pada hari Senin yang menantang deklarasi tersebut. Telah menawarkan dukungan untuk harga emas lebih tinggi.

Disisi lain, indeks saham A.S. beringsut naik pada hari Selasa. Kelemahan lebih lanjut dalam imbal hasil obligasi pemerintah dapat mendukung aset dengan imbal hasil rendah dan non-bunga seperti emas untuk maju, meski saham tidak dapat mengabaikan kondisi ekonomi global yang memburuk.

Logam mulia cenderung menarik minat beli dalam iklim suku bunga rendah. Naiknya suku bunga membuat emas yang tidak menghasilkan kurang menarik bagi investor yang akan mengejar hasil lebih tinggi di tempat lain.

Untuk saat ini, pelemahan dolar AS telah membantu mendukung emas. Harga logam mulia diperkirakan bisa melewati $ 1.350 segera. (Lukman Hqeem)