Bursa saham Eropa - HSBC

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Bursa saham Eropa turun pada hari Selasa (19/02), karena investor merespons secara buruk laporan pendapatan HSBC dan BHP Group. Disisi lain, negosiasi perdagangan antara AS – China akan berlanjut di Washington. Dalam laporannya, HSBC Holdings PLC kehilangan 3% pendapatan setelah serangkaian hasil tahunan yang mengecewakan.

Indek Stoxx Europe 600 turun 0,4% ke 368,32, setelah indeks naik 0,2% pada hari Senin. Indek FTSE 100 turun 0,5% ke 7.187,13. Indek CAC 40 turun ke 5.151,31, sedangkan Indek DAX Jerman, turun 0,2% ke 11.272,50.

Pada perdagangan keuangan EURUSD, Euro tetap datar di $ 1,1307, begitu juga Poundsterling dalam perdagangan GBPUSD, diperdagangkan pada $ 1,2927.

Sentimen penggerak pasar adalah reaksi investor terhadap sejumlah laporan pendapatan perusahaan terbaru dari emiten kelas berat seperti HSBC Holdings PLC dan penambang terbesar di dunia BHP Group.

Pendapatan HSBC Holdings PLC dilaporkan lebih rendah dari laba kuartal keempat sebagaimana yang diharapkan, menyebabkan penurunan sebesar 3% pada harga sahamnya. Hasil lengkap menunjukkan bahwa bank tersebut memperoleh laba bersih setahun penuh sebesar $ 12,6 miliar, kurang dari yang diperkirakan analis sebesar $ 13,71 miliar.

Kepala eksekutif HSBC yang baru ditunjuk John Flint mengatakan bahwa bank telah berada di jalur yang tepat untuk memenuhi target sampai pendapatannya turun di beberapa bagian bank pada bulan November. Dia mengatakan bahwa itu memang menjadi masalah utama di kuartal keempat dan bahwa bank akan mengawali 2019 dalam posisi yang berbeda secara fundamental.

Sejumlah laporan keuangan dari bank-bank Inggris lainnya diharapkan akhir pekan ini akan masuk, termasuk dari Lloyds Banking Group yang sahamnya kemarin naik 0,4%, dan Barclays PLC yang sebagian besar masih tetap datar.

Sementara laporan keuangan BHP Group juga gagal mengesankan para investor, meskipun mengalami kenaikan laba bersih 87% dari semester pertama menjadi $ 3,76 miliar. Sayangnya harga sahamnya justru turun 1,2%. Pasalnya, hasilnya meleset dari berbagai metrik setelah serangkaian masalah produksi di beberapa tambang bijih tembaga dan besi. Meningkatnya biaya juga menjadi masalah tersendiri.

Di Washington, negosiasi perdagangan AS-China berlanjut, dimana Presiden Donald Trump dilaporkan mengejar perubahan ambisius untuk hubungan komersial AS. Namun, investor masih khawatir tentang kemajuan yang dibuat pada masalah kontroversial seperti ketidakpuasan Washington atas teknologi Cina dan kebijakan perdagangan.

Sementara itu, data dari Ifo Institute menunjukkan bahwa meskipun surplus neraca berjalan Jerman menyusut, namun Jerman tetap menjadi eksportir bersih terbesar di dunia, menurut laporan Reuters.

Saham-saham lain yang ikut menjadi perhatian pasar adalah Wirecard AG yang tetap di posisi teratas untuk bursa Eropa setelah melonjak dalam perdagangan di hari Senin, dengan kenaikan sebesar sebesar 8%. Penyedia bahan bangunan Jerman, HeidelbergCement AG sahamnya naik 4%, setelah laporan pendapatan kuartal keempat naik didorong oleh penjualan yang lebih tinggi. Kemudian saham InterContinental Hotels Group PLC naik 2%, setelah pemilik merek hotel Crowne Plaza dan Holiday Inn ini mengatakan bahwa pendapatan mereka meningkat $ 4,34 miliar dari $ 4,08 miliar pada sebelumnya.