Bursa saham Asia diperdagangkan beragam dimana Indek Nikkei 225 telah jatuh setelah data Produksi Industri yang beragam. Indeks lainnya berkinerja baik di tengah melemahnya kinerja indeks dolar AS (DXY) di sesi Asia. Indek Hang Seng tetap bisu, sementara Indek Nikkei 225 Jepang jatuh 1,52%.
Indeks Jepang berkinerja buruk karena data Produksi Industri yang beragam. Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri dari Jepang telah melaporkan angka Produksi Industri bulanan -7,2%, sangat rendah vs. -0,3% diperkirakan dan rilis sebelumnya -1,5%. Sementara angka tahunan telah meningkat menjadi -2,8% dari konsensus dan rilis sebelumnya masing-masing -5,9% dan -4,9%.
Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) menunjukkan kinerja yang lemah di sesi Asia setelah Rabu bullish. DXY menunjukkan pergerakan naik yang lebih kuat setelah Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell menyatakan bahwa “Ada jalur untuk kembali ke inflasi 2% dengan pasar tenaga kerja yang kuat; tidak ada jaminan.” Tidak tersedianya konfirmasi dari Fed Powell untuk membawa tingkat inflasi ke 2% memperkuat bull DXY. Ke depan, rilis Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) inti AS akan tetap menjadi fokus.
Pada perdagangan komoditi, harga minyak mengalami koreksi tajam pada hari Rabu setelah komentar dari bank sentral di Forum tahunan ECB tentang Perbankan Sentral mengurangi perkiraan pertumbuhan. Namun, rebound dengan kuat di sesi Tokyo ini.