Bursa saham Asia berakhir lebih rendah pada perdagangan di hari Jumat (16/12/2022) karena kenaikan suku bunga dan postur hawkish oleh bank sentral di seluruh dunia membuat investor ketakutan dan memicu kekhawatiran akan resesi. Indek saham Jepang, China, dan Korea Selatan jatuh ke zona merah, sementara Indeks Hang Seng Hong Kong melawan tren turun ini.
Indeks Komposit Shanghai China ditutup sedikit lebih rendah di 3.167,86. Perdagangan hari itu berkisar antara 3.151,61 dan 3.175,35. Indeks Komponen Shenzhen kehilangan 63,08 poin atau 0,6 persen menjadi ditutup pada 11.295,03.
Indeks Nikkei 225 Jepang merosot 524,58 poin atau 1,9 persen menjadi berakhir diperdagangkan pada 27.527,12 di tengah kekecewaan atas penurunan kartu skor kinerja manufaktur. Kisaran perdagangan hari itu antara 27.488,83 dan 27.713,04.
Sebelumnya, data yang dirilis menunjukkan Flash PMI Manufaktur Bank Jibun untuk bulan Desember turun menjadi 48,8 dari 49 di bulan sebelumnya. Pembacaan PMI jasa, bagaimanapun, meningkat menjadi 51,7 dari 50,3 sebelumnya.
Tokyo Electron menjadi emiten pecundang terbesar dengan penurunan 4,47 persen. Hitachi Zosen Corp juga turun lebih dari 4 persen. CyberAgent, Softbank Group Corp dan Sumitomo Metal Mining semuanya turun lebih dari 3 persen.
Sedangkan Kawasaki Kisen Kaisha naik 2,6 persen dan menjadi top gainer. J. Front Retailing, Keio Corp, Chiba Bank dan Odakyu Electric Railway mengikuti dengan kenaikan kurang dari satu persen.
Indeks Hang Seng Hong Kong bertambah 82,08 poin atau 0,4 persen dari penutupan sebelumnya untuk mengakhiri perdagangan di 19.450,67. Kisaran perdagangan hari itu antara tinggi 19.621,13 dan rendah 19.130,53.
Indeks KOSPI Korea turun kurang dari sepersepuluh persen menjadi ditutup pada 2.360,02. Kisaran perdagangan hari itu antara 2.326,83 dan 2.360,44.