Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Mundurnya dolar AS telah membantu mengangkat pasangan EUR/USD kembali di atas level 1,01 setelah gagal menembus secara meyakinkan di bawah paritas minggu lalu. Seperti yang diketahui bahwa ini adalah minggu yang penting bagi kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) dan politik Italia, sekaligus menjadi minggu yang penting untuk Euro.

Ini menjadi pertemuan kebijakan yang penting bagi ECB karena mereka diperkirakan akan mulai menaikkan suku untuk pertama kalinya sejak Juli 2011. Pada saat yang sama, pelaku pasar dengan sabar menunggu rincian rencana ECB untuk alat kebijakan anti-fragmentasi baru. Sangatlah penting bahwa perincian alat baru meyakinkan pelaku pasar bahwa ECB dapat membantu menjaga risiko fragmentasi. Hal terakhir yang dibutuhkan zona euro saat ini di atas guncangan negatif yang sedang berlangsung dari konflik Ukraina adalah pukulan lebih lanjut dalam penyebaran periferal yang akan memperkuat risiko penurunan terhadap pertumbuhan.”

Perkembangan saat ini telah meningkatkan risiko terjadinya pemilihan dini di Italia. Peningkatan lebih lanjut dalam ketidakpastian politik akan mengakibatkan kondisi keuangan yang lebih ketat dan mengganggu upaya untuk meloloskan anggaran dan reformasi ekonomi yang diperlukan untuk mengakses Dana Pemulihan UE. Diyakini bahwa risiko tetap mengarah ke sisi bawah untuk euro.

Pasar tetap berisiko positif pada awal minggu dan greenback mengalami kesulitan menemukan permintaan. Indeks Dolar AS (DXY), yang kehilangan 0,6% pada hari Jumat, tetap berada di belakang pada awal sesi Eropa dengan indeks saham berjangka AS naik hampir 1%. Kalender ekonomi Eropa tidak akan menampilkan rilis data tingkat tinggi pada hari Senin. Kemudian di sesi ini, Indeks Pasar Perumahan NAHB dari AS akan dilihat untuk dorongan baru.

Pada hari Jumat, data yang diterbitkan oleh University of Michigan menunjukkan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen naik lebih tinggi ke 51,5 dalam perkiraan kilat Juli dari 49,9. Lebih penting lagi, komponen ekspektasi inflasi jangka panjang dari survei tersebut turun menjadi 2,8% dari 3,1% pada cetakan akhir bulan Juni. Setelah data ini, kemungkinan kenaikan suku bunga 100 basis poin di bulan Juli turun di bawah 30% dari hampir 90% di awal minggu.

Mengomentari prospek suku bunga, Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan bahwa bergerak “terlalu dramatis” dapat merusak aspek positif ekonomi. Sementara itu, Wall Street Journal melaporkan bahwa selama akhir pekan pembuat kebijakan Fed bersiap untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pertemuan mendatang.

EUR/USD menutup minggu ketiga berturut-turut di wilayah negatif tetapi berhasil menghapus sebagian dari penurunan mingguannya selama rebound hari Jumat. Pasangan ini merayap lebih tinggi menuju 1,0150. Pasangan ini telah memperpanjang rebound di awal minggu. 1,0170 sejajar sebagai resistensi teknis kritis berikutnya.

Persepsi risiko harus terus berdampak pada tindakan pasar. Tidak akan ada rilis data tingkat tinggi yang ditampilkan dalam kalender ekonomi pada hari Senin dan greenback dapat bertahan jika arus risiko terus mendominasi aksi pasar.

Level 1,0170 sebagai Fibonacci 38,2% dari retracement tren penurunan terbaru, yang sejajar dengan level resistensi utama. Jika pembeli berhasil mengubah level itu menjadi lebvel support, maka aka nada tambahan kenaikan menuju level 1,0200 yang juga merupakan level psikologis. Pada retracement 50%, di level 1,0225 dan 1,0275 sebagai level retracement Fibonacci 61,8% dapat disaksikan. Level 1,01 sebagai posisi SMA50, yang merupakan Fibonacci retracement 23,6%, juag sebagai level psikologis. Kini telah membentuk level support kunci di 1,0060 atau SMA 20 dan 1,00.

Sebelumnya pada hari itu, data dari Selandia Baru mengungkapkan bahwa Indeks Harga Konsumen melonjak menjadi 7,3% secara tahunan pada kuartal kedua dari 6,9% pada kuartal pertama. Angka ini lebih tinggi dari ekspektasi pasar sebesar 7,1%. Pasangan NZD/USD memperoleh daya tarik setelah data ini dan mulai naik menuju 0,6200.

Pasangan GBP/USD berhasil pulih juga diakhir pekan kemarin dan kini terakhir terlihat diperdagangkan pada level tertinggi dalam lima hari di dekat 1,1950.