Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Harga Minyak mentah Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI) ditutup lebih rendah pada hari Jumat (15/12/2023) di tengah perdagangan yang bergejolak. Harga minyak mentah WTI untuk pengiriman Januari ditutup turun $0,15 menetap di $72,13, setelah diperdagangkan antara $70,30 dan $72,22. Minyak mentah Brent untuk pengiriman bulan Februari, yang menjadi patokan harga minyak global, terakhir terlihat turun $0,08 menjadi $76,53.

Penurunan ini mengikuti perkiraan permintaan yang lebih tinggi pada tahun 2024 dari Lembaga Informasi Energi AS, OPEC, dan Badan Energi Internasional. Ketiganya memperkirakan permintaan akan terus meningkat tahun depan di tengah berlanjutnya pengurangan pasokan OPEC+, sehingga fokus pada peningkatan pasokan non-OPEC.

Terlihat bahwasanya pasokan pasar berkurang pada satu dekade terakhir dan ketika kami melihat ke depan dalam 24 bulan mendatang, penurunan ini masih terjadi. Meskipun perlu diantisipasi status quo permintaan yang cukup kuat, empat negara non-OPEC (Kanada, AS, Brasil, dan Guyana) akan tumbuh secara total produksi minyak mereka hampir 1,9 juta juta barel per hari di saat Arab Saudi menerapkan pengurangan produksi sepihak pada Juli 2023 dan akhir Q4’24.

Meskipun terdapat sedikit kejutan atas penurunan permintaan pada tahun depan, yang terlihat pada tahun depan ini akan lebih dekat sebagaimana masa menjelang COVID dibandingkan dengan pasar yang didorong oleh permintaan di era pasca-pandemi.