Trader di Bursa Saham AS

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Wall Street jatuh pada perdagangan di hari Kamis (26/08/2021)  di tengah kekhawatiran pengurangan lebih cepat dari program pembelian obligasi Federal Reserve, meskipun keuntungan di sektor perbankan dan beberapa laporan pendapatan yang kuat membantu membatasi kerugian lebih lanjut. Ketiga indeks utama AS telah menurun tajam pada awal perdagangan setelah ledakan bom di ibu kota Afghanistan, Kabul, sempat menjadi sentiment yang mengguncang pasar.

Ini akan menjadi kebisingan jangka pendek, dimana pasar diyakini dapat melalui itu dan benar-benar menitik beratkan perhatian mereka pada apa yang akan dikatakan The Fed besok. Banyak investor mengharapkan perlambatan pembelian obligasi, mereka akan mencari petunjuk tentang kapan dan bagaimana bank sentral AS akan mulai meruncing ketika Jerome Powell berbicara di simposium ekonomi di Jackson Hole pada hari Jumat.

Secara terpisah, Direktur Federal Reserve St. Louis James Bullard dan Direktur Fed Kansas City Esther George dan Direktur Fed Dallas Robert Kaplan meremehkan dampak varian Delta dan mendesak bank sentral untuk mulai mengurangi pembelian obligasi yang mereka rasa menjadi tidak efektif.

Sejumlah saham perbankan dari kelas berat, termasuk JPMorgan Chase & Co dan Goldman Sachs, naik hingga 0,8% mengikuti kenaikan imbal hasil Treasury dimana investor bersiap atas kemungkinan adanya pengumuman tentang pengurangan.

The Fed menyadari bahwa memiliki tingkat likuiditas di pasar menyebabkan inflasi dan itu tidak diperlukan lagi pada tingkat ini karena fakta bahwa ekonomi terus pulih dan dibuka kembali. Dengan mengambil tindakan sekarang sebenarnya adalah hal yang baik karena sebagaimana kita tahu bahwa akan masih ada efek lanjutan yang terjadi di tahun depan.

Bursa saham AS telah mencapai serangkaian penutupan tertinggi sepanjang masa dalam beberapa sesi terakhir, didorong oleh musim pendapatan yang lebih kuat dari perkiraan dan berita positif tentang vaksinasi COVID-19. Namun, diyakini bahwa penutupan indek S&P 500 di akhr tahun ini tidak akan berubah dari level saat ini di 4.500 poin karena pemulihan ekonomi dan pertumbuhan pendapatan kehilangan momentum.

Data ekonomi AS menunjukkan bahwa kondisi ekonomi tumbuh sedikit lebih cepat dari yang diperkirakan pada kuartal kedua, dalam perkiraan kedua pertumbuhan produk domestik bruto, sementara klaim pengangguran mingguan meningkat 4.000 menjadi 353.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 21 Agustus.

Indek Dow Jones turun 53,39 poin, atau 0,15%, pada 35.352,11 dan Indek S&P 500 turun 10,14 poin, atau 0,23%, pada 4.486,05, didukung oleh lonjakan 4,6% pada saham Salesforce.com Inc menyusul hasil yang optimis. Indek Nasdaq turun 22,96 poin, atau 0,15%, pada 15.018,90.

Sepuluh dari 11 sektor utama S&P turun, sementara saham di sektor real estate melawan tren dengan naik. Saham Dollar General Corp dan Dollar Tree Inc masing-masing turun 4% dan 10,8%, setelah mereka memperingatkan keuntungan dari biaya transportasi yang lebih tinggi.

NetApp Inc. bertambah 5,6% karena pialang menaikkan target harga mereka untuk saham penyedia layanan data cloud menyusul hasil kuartal pertama yang optimis dan prospek pendapatan 2022 yang lebih baik dari perkiraan.

Saham yang menurun melebihi jumlah yang maju dengan rasio 2,12 banding 1 di NYSE dan dengan rasio 1,39 banding 1 di Nasdaq. Indeks S&P mencatat 24 tertinggi baru 52-minggu dan 2 terendah baru, sedangkan Nasdaq mencatat 71 tertinggi baru dan 33 terendah baru.