Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Saham Korea Selatan memulai minggu ini dengan bergerak lebih rendah. Dorongan turun karena sikap hati-hati pasar menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve, di mana bank sentral AS kemungkinan akan menaikkan suku bunganya. Won Korea dan imbal hasil obligasi acuan diperdagangkan datar.

Indek KOSPI turun 13,81 poin, atau 0,58%, menjadi 2.368,97, pada 08:40 WIB pada hari Senin (19/09/2022), memperpanjang penurunan ke sesi keempat berturut-turut. Indeks bersiap untuk mengakhiri sesi di level terendah sejak 15 Juli.

The Fed A.S. dijadwalkan untuk mengadakan pertemuannya pada hari Selasa dan Rabu, dengan investor mengharapkan kenaikan suku bunga lagi setidaknya 75 basis poin. Pasar jatuh di tengah kehati-hatian atas pertemuan tersebut, tetapi kemungkinan besar akan berubah menjadi peristiwa yang meredakan ketidakpastian.

Di antara saham-saham kelas berat, raksasa teknologi Samsung Electronics naik 1,07%, sementara rekan SK Hynix turun 0,55%. Pembuat baterai LG Energy Solution turun 4,74%. Dari total 927 saham yang diperdagangkan, jumlah saham yang naik hanya 223. Investor Asing menjadi penjual bersih saham senilai 95,5 miliar won ($68,77 juta) di bursa utama.

Won dikutip pada 1.387,9 per dolar di platform perdagangan dalam negeri, datar dari penutupan sebelumnya. Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip turun 0,3% pada 1.388,7 per dolar, sementara dalam perdagangan forward yang tidak dapat dikirim, kontrak satu bulannya dikutip pada 1,387,0.

Di pasar uang dan utang, obligasi treasury tiga tahun berjangka September tidak berubah di 103,57. Imbal hasil obligasi treasury Korea 3-tahun yang paling likuid naik 0,8 basis poin menjadi 3,773%, sedangkan imbal hasil 10-tahun acuan naik 1,0 basis poin menjadi 3,782%.