ESANDAR, Jakarta – Duta Besar Cina Untuk AS, Cui Tiankai mengatakan bahwa masalah Korea Utara akan menjadi prioritas dalam pembicaraan tersebut.
Dia memperingatkan bahwa ketegangan atas program nuklir Korut bisa menjadi lebih berbahaya tanpa upaya lebih banyak untuk mencapai solusi yang dinegosiasikan.
Cui juga mengingatkan agar Amerika Serikat seharusnya tidak menghalangi upaya Cina dan tetangganya untuk menyetujui sebuah kode etik di Laut Cina Selatan yang disengketakan. Demikian harapan duta besar Cina mengatakan pada hari Senin (30/10/2017) menyikapi rencana kunjungan Presiden Donald Trump selama 11 hari dinegara-negara Asia.
Menurut Cui Tiankai, A.S. tidak memiliki klaim teritorial di perairan tersebut dan harus membiarkan negara-negara di kawasan tersebut mengelola perselisihan mereka dengan cara yang “ramah dan efektif”.
Cina Enggan Merangkul ASEAN
Selama ini, upaya Beijing membangun pulau di Laut Cina Selatan telah mendapat kritik dari Washington. AS beralasan bahwa pihaknya memiliki kepentingan nasional dalam kebebasan navigasi di jalur laut yang penting bagi perdagangan dunia. Sekretaris Negara Rex Tillerson bulan ini mengatakan “tindakan provokatif Cina” telah menantang hukum dan norma internasional.
Upaya untuk menempa kode etik yang mengikat secara hukum antara Cina dan beragam anggota dari 10 negara anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara, atau ASEAN, telah lama terhambat oleh keengganan Beijing untuk bernegosiasi dengan negara-negara sebagai sebuah blok dan perbedaan di dalam ASEAN itu sendiri. Perdana Menteri Singapura pekan lalu mengatakan bahwa negosiasi tersebut kemungkinan akan memakan waktu bertahun-tahun.
Cui menyiratkan bahwa Washington membuat ini lebih sulit. “Saya pikir pasti akan lebih baik jika orang lain termasuk Amerika Serikat tidak akan mencoba ikut campur dalam proses konstruktif ini, tidak akan berusaha menciptakan hambatan dalam kesepakatan awal mengenai (kode etik),” katanya kepada wartawan di Kedutaan Besar China di Washington. “Saya pikir ini adalah harapan kami, ini juga harapan negara-negara ASEAN.”
Cui sedang meninjau persiapan Cina menyambut lawatan Trump ke Asia termasuk kunjungan kenegaraan ke Cina. Dia mengatakan bahwa ini datang pada “momen yang sangat penting” untuk hubungan antara dua kekuatan dunia. Sebelumnya, Presiden China Xi Jinping telah bertemu dengan Trump di Florida pada bulan April.(BLB/Lukman Hqeem)