Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Bursa saham AS mengalami penurunan signifikan dalam perdagangan di awal minggu ini, Senin (15/04/2024). Data ekonomi AS terkini yang menunjukkan kenaikan awal dari laporan penjualan ritel yang kuat memberi jalan bagi lonjakan imbal hasil Treasury dan kekhawatiran terhadap meningkatnya ketegangan di Timur Tengah menjadi sebab investor melakukan risk aversion.

Imbal hasil Obligasi AS tenor 10-Tahun berakhir di sekitar 4,50% pada hari Jumat, mencapai 4,663%, atau level tertinggi sejak 13 November tahun lalu. Hasil panennya hanya sedikit turun, dan sekarang berada di sekitar 4,62%.

Secara teknis, resistensi berikutnya berada di tertinggi 13 November di 4,696% yang berada tepat di depan zona Fibonacci retracement 76,4%-78,6% dari penurunan Oktober-Desember di area 4,73%-4,76%. Puncak bulan Oktober berada di 5,021%.

Sementara itu, saham-saham merosot dimana sejumlah nama-nama besar yang selama ini menjadi pilihan investor, harus terpukul jauh lebih keras daripada nilainya

Indek Nasdaq turun sekitar 1.8% untuk penurunan harian terbesar sejak 13 Februari. Indeks FANG, yang mencakup tujuh saham luar biasa tersebut, ambruk hampir 2,7%, merupakan penurunan harian terbesar sejak 31 Januari.

Semua sub indek S&P 500 berakhir memerah dimana sektor teknologi menerima pukulan terbesar. Sektor jasa kesehatan turun paling sedikit, hanya kehilangan 0,2%. Sektor perbankan sebenarnya berakhir agak hijau.

Indek Dow Jones turun 248,13 poin, atau 0,65%, menjadi 37.735,11, S&P 500 kehilangan 61,59 poin, atau 1,20%, menjadi 5.061,82 dan Nasdaq kehilangan 290,07 poin, atau 1,79%, menjadi 15.885,02.

Sebagai catatan, baik S&P 500 dan Nasdaq Composite berakhir di bawah rata-rata pergerakan (DMA) 50 hari untuk pertama kalinya sejak awal November tahun lalu. Indek Dow Jones yang pada tanggal 4 April merupakan yang pertama ditutup kembali di bawah DMA-50, berakhir di bawah DMA-100 untuk pertama kalinya sejak awal November.

Dengan kerusakan menyeluruh ini, dan SPX berakhir di sekitar 5.062, para pedagang kini mengincar level support berikutnya di sekitar 5.000.