ESANDAR – Dolar AS telah mendominasi skena perdagangan mata uang di tahun ini. Ia menyumbang kejatuhan Euro sebesar 3% sejak awal Januari. Mata uang tunggal ini bahkan kini berada di sekitar level terendah dalan 6 bulan ini. Para pialang menargetkan paritas euro-dolar (EUR/USD), dimana untuk terakhir kali paritas euro-dolar terakhir terlihat pada tahun 2022.
Pasangan EUR/USD ini mengambang mendekati level terendah 6 bulan di sekitar $1,0650 pada hari Senin (22/04/2024) karena para spekulator valas sibuk membangun posisi short mereka. Mengutip laporan dari Bank of America, para pedagang bahkan telah menyusun opsi yang akan menghasilkan rejeki nomplok jika mata uang Eropa ini mencapai keseimbangan dengan dolar. Dengan kata lain, banyak uang yang dipertaruhkan jika EUR/USD menyentuh $1,00 atau lebih rendah.
Di balik langkah spekulatif tersebut adalah ekspektasi bahwa Bank Sentral Eropa akan mulai memangkas suku bunga sebelum Federal Reserve. Dolar AS terbukti tidak tergoyahkan dalam beberapa bulan terakhir karena perekonomian Amerika telah menghasilkan laporan demi laporan yang menunjukkan pertumbuhan yang kuat meskipun terjadi inflasi yang keras. Oleh sebab itu, dalam laporan Bank of America mereka mengatakan bahwa para pedagang memproyeksikan peluang 10% euro turun menjadi $1,00 dalam enam bulan ke depan.
Greenback yang perkasa telah menarik 3,5% nilai euro di tahun ini. Saat ini diperlukan sekitar 600 pips, atau sekitar 6%, untuk mencapai paritas. Terakhir kali pasar menyaksikan peristiwa seperti itu adalah kurang dari dua tahun yang lalu. Pada bulan September 2022, pasangan euro-dolar mencapai $0,9535. Ini adalah titik terendah yang belum pernah terjadi selama lebih dari dua dekade.