ESANDAR, Jakarta – Harga emas naik pada hari Rabu ke level tertinggi dalam sepekan karena dolar melemah dan bursa saham turun setelah Presiden AS. Donald Trump mengatakan bahwa dia akan mendorong maju tarif hukuman impor baja dan alumunium. Hal ini menghidupkan kembali ketakutan akan perang dagang.
Harga emas dipasar spot naik 0,1 % menjadi $ 1,335.02 per ounce, sempat mencapai $ 1,340.42 per ounce, harga tertinggi sejak 26 Februari. Pada perdagangan berjangka A.S. untuk pengiriman April, harga emas di bursa Comex NYMEX naik 0,1 persen menjadi $ 1,336.30 per troy ons.
Volatilitas pasar menjadi lebih beresiko dimana kekhawatiran akan implikasi retorika Trump, membantu penguatan harga emas. Bursa saham global dan dolar turun setelah Gary Cohn, mengundurkan diri. Cohn memutuskan demikian setelah presiden AS tersebut mengatakan bahwa dia akan tetap berpegang teguh pada rencana untuk memberlakukan tarif impor. Kebijakan ini oleh beberapa kritikus telah dijuluki sebagai tembakan pertama dalam perang perdagangan global.
Kamis lalu, Trump telah mengatakan sebuah rencana untuk tarif 25 persen untuk impor baja dan 10 persen produk aluminium akan diumumkan secara resmi minggu ini. Para pedagang khawatir kepergian Cohn, mantan bankir Wall Street, akan membebaskan kekuatan proteksionis di pemerintahan A.S. karena Trump mencoba mengenakan tarif yang lumayan.
Kepergian Gary Cohn ini memberikan dukungan yang kuat bagi harga emas, mengingat hal ini akan mengimbangi tekanan pemulihan risk appetites menyusul berita hari Selasa tentang Korea Utara dan Selatan. Kedua Negara ini akan mengadakan pertemuan puncak pertama mereka dalam lebih dari satu dekade. Perundingan ini terjadi setelah Korea Selatan mendapat pernyataan dari Korea Utara akan kesediaannya untuk mendiskusikan denuklirisasi dengan Amerika Serikat.
Emas digunakan sebagai alternatif investasi selama masa ketidakpastian politik dan keuangan, dan dolar yang lebih lemah membuat logam lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Harga emas selanjutnya bisa jatuh ke $ 1.327 per ons andaikan gagal menembus level resistensi di atas $ 1.342. (Lukman Hqeem)