Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Dolar mempertahankan penguatannya atas sebagian besar mata uang pada perdagangan di hari Kamis karena tanda-tanda perlambatan ekonomi di Eropa dan di Amerika Serikat menghidupkan kembali kekhawatiran tentang dampak dari gelombang kedua wabah korona ini. Tidak ada rilis data ekonomi utama yang dijadwalkan selama sesi Asia, sehingga perdagangan bisa melemah.

Euro, yang sudah dilanda kekhawatiran tentang kembalinya pembatasan penguncian yang parah, menghadapi rintangan tambahan pada Kamis malam dengan rilis data tentang sentimen bisnis Jerman. Dolar kemungkinan akan terus naik karena lonjakan lain dalam kasus virus korona di Eropa meningkatkan daya tarik safe-haven, sementara pembuat kebijakan Federal Reserve meminta pemerintah AS untuk memberikan lebih banyak dukungan fiskal.

Risk off terjadi di seluruh papan perdagangam dimana sejumlah investor mengurangi posisi bearish atas Dolar AS. Wabah korona dan kebutuhan akan lebih banyak stimulus mengubah arus kembali ke dolar.

Dolar diperdagangkan pada $ 1,1671 per euro pada hari Kamis di Asia, hanya sedikit dari level tertinggi dua bulan yang dicapai pada hari Rabu. Greenback bertahan pada kenaikan yang dibuat di sesi sebelumnya terhadap mata uang Jepang, hingga berada di 105,42 yen. Pound dibeli $ 1,2732, mendekati level terlemahnya terhadap mata uang AS sejak akhir Juli.

Dolar telah menguat minggu ini karena meningkatnya infeksi virus korona di Eropa dan Inggris merusak optimisme investor tentang kemajuan vaksin.

Survei Ifo yang dijadwalkan Kamis malam diperkirakan akan menunjukkan peningkatan moral bisnis di Jerman, ekonomi terbesar di Eropa. Namun, sentimen untuk euro telah mengalami pukulan besar setelah survei yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan pembatasan baru untuk memadamkan kebangkitan infeksi virus korona membuat industri jasa zona euro mundur.

Nafsu untuk aset berisiko juga memburuk setelah data pada hari Rabu menunjukkan aktivitas bisnis AS melambat pada bulan September dan beberapa pembuat kebijakan Fed mengatakan bahwa bantuan pemerintah lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan ekonomi.

Beberapa investor mengamati dolar Australia, yang berada di bawah tekanan karena meningkatnya ekspektasi bank sentral mereka dapat memberikan lebih banyak stimulus moneter. Penurunan harga komoditas baru-baru ini diperkirakan akan meningkatkan risiko penurunan untuk mata uang. Aussie diperdagangkan pada $ 0,7063, mendekati level terlemah sejak 21 Juli.