Saat ini harga Emas bergerak dalam kisaran tinggi setelah memperbarui rekor tertinggi, namun demikian, tak dapat di pungkiri adanya suasana hati-hati menjelang data dan peristiwa penting Amerika Serikat mendorong kenaikkan XAU/USD. Sejumlah data yang akan ditunggu seperti Survei Opini Pejabat Pinjaman Senior AS tentang Praktik Pinjaman Bank dan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS untuk bulan April, yang akan diterbitkan pada hari Selasa dan Rabu, akan sangat penting untuk diperhatikan arah yang jelas.
Secara teknis, terlihat bahwa kegagalan harga emas untuk memberikan penutupan harian di luar garis resistensi naik tiga bulan, sekitar $2.068 pada saat penulisan, bergabung dengan kondisi overbought dari garis Relative Strength Index (RSI), ditempatkan di 14, untuk menyaksikan tarikan koreksi pada hari Jumat.
Namun, langkah korektif ini ternyata tidak dapat menembus level support 21-DMA di $2.005 atau gagal membalikkan sinyal bullish dari indikator Moving Average Convergence and Divergence (MACD).
Dengan kata lain, upaya koreksi XAU/USD masih belum cukup gahar dan kemungkinan akan membuat harga emas kembali melanjutkan kenaikannya sambil menargetkan posisi tertinggi bulanan sebelumnya. Level harga di sekitar $2.050 akan menjadi rintangan langsung daru upaya kenaikan ini.
Setelah itu, resistensi garis tren yang dinyatakan dapat menantang pembeli Emas di dekat $2.068 sedangkan tertinggi yang ditandai pada tahun 2022 dan 2020 mendekati $2.070 dan $2.075 dapat bertindak sebagai filter sisi atas tambahan sebelum mendorong harga menuju puncak terbaru di dekat $2.080.
Jika harga emas masih ngotot berbalik, menembus level support 21-DMA $2.005 – $2.000, koreksi akan mengarahkan harga ke sekitar $1.985, yang dapat menantang XAU/USD dengan aksi penurunan lanjutan. Level support 50-DMA di dekat $1.952 kemudian akan bertindak sebagai pertahanan terakhir bagi para pembeli Emas.
Secara keseluruhan, harga Emas menggiling lebih tinggi dan dapat tetap berada di radar bull meskipun ada kemunduran terbaru.