Donald Trump pidato kenegaraan namun sayangnya hanya mampu mengangkat dolar tipis.

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Pernyataan Donald Trump pada Kamis lalu mengenai Amerika Serikat yang akan menetapkan tarif sebesar 25% untuk impor baja dan 10% untuk aluminium ini memukul pasar global. Perkembangan besar ini dikhawatirkan dapat memicu terjadinya tindakan balasan dari para mitra perdagangan besar Amerika Serikat.

Para investor pun gelisah menghadapi potensi tersebut dan dampaknya pada pasar modal, dimana saham Asia mengalami aksi jual hebat pada awal perdagangan hari jumat dan saham Eropa yang melemah karena investor menghindari aset berisiko. Sentimen negatif dari pasar Asia dan Eropa berlanjut ke Wall Street pada Jumat sore.

Dolar merosot tajam terhadap sejumlah mata uang mayor pada hari Kamis sore setelah pernyataan Trump tentang tarif mengejutkan pasar. Pernyataan Gubernur Utaka The Federal Reserve  Jerome Powell yang lebih dovish pada testimoni hari kedua juga berperan pada melemahnya nilai Dolar.

Indeks Dolar berada di kisaran 90.20 pada saat laporan ini dituliskan. Kekhawatiran tentang perang perdagangan dapat menekan Dolar, namun spekulasi kenaikan suku bunga AS mungkin membatasi penurunan ini. Dari aspek teknis, Indeks Dolar berisiko semakin melemah apabila bears berhasil menaklukkan level 90.00.

Sama halnya dengan Dolar, dimana pada pekan ini kegelisahan seputar negosiasi Brexit mengikis optimisme pasar mengenai “soft brexit” sehingga Pound pun melemah. Dari aspek teknis, GBPUSD tetap bearish di bawah 1.3850. Penurunan berkelanjutan di bawah level ini dapat menyebabkan depresiasi lebih lanjut menuju 1.3750 kemudian 1.3700.

Pada perdagangan logam mulia, harga Emas memantul drastis pada Kamis sore karena penghindaran risiko pasca pengumuman tarif oleh Donald Trump dan Dolar melemah. Logam mulia ini dapat menguat di jangka pendek karena buruknya sentimen pasar, namun peningkatan ini terbatas oleh ekspektasi kenaikan suku bunga AS.  Perlu diingat bahwa emas adalah aset tanpa imbal hasil yang dapat dirugikan saat suku bunga tinggi.

Dari aspek teknis, harga emas akan tetap tertekan di bawah $1324.15. Jika bulls gagal melampaui level ini, maka harga dapat melemah ke arah $1310 dan kemudian $1300. Sebaliknya, breakout di atas $1324.15 dapat membuka jalan menuju $1340. (Lukman Hqeem)