ESANDAR, Jakarta – Pada perdagangan mata uang, Dolar AS di bawah tekanan pasca kegagalan pembicaraan mengenai perdagangan antara AS-Cina yang tidak menemui solusi mengenai tarif bea masuk impor kedua negara.
Sayangnya, hal ini tidak bisa dimanfaatkan oleh mata uang tunggal, Euro. Pasangan EURUSD gagal mempertahankan kenaikan diatas kisaran 1.1700 selama tiga hari berturut-turut. Sentimen pemberat kenaikan ini adalah permasalahan perbatasan Irlandia yang masuk dalam klausul Brexit. Perdana Menteri Theresa May telah menolak usulan dari Uni Eropa mengenai solusi perbatasan Irlandia menjelang diadakannya KTT Uni Eropa di Salzburg.
Disisi lain, Saat berbicara di Berlin, Presiden ECB Mario Draghi mengatakan bahwa zona Euro membutuhkan instrumen fiskal yang cukup besar dan yang telah melalui rancangan yang baik guna melawan krisis sembari menghindri risiko secara moral terhadap negara-negara anggota Eurozone. Instrumen fiskal yang besar memang dibutuhkan untuk memulihkan kapasitas stabilisasi fiskal secara penuh. Sebelumnya pasar berharap bahwa Draghi akan memberikan petunjuk baru mengenai kebijakan moneter untuk kedepannya. Pergerakan pasangan mata uang EURUSD sedikit berubah menjelang pembukaan pasar New York.
Pada perdagangan GBPUSD, Poundsterling secara teknikal masih bisa mempertahankan kenaikannya. Fundamental yang baik didukung data inflasi Inggris untuk bulan Agustus. Secara mengejutkan angkanya naik hingga menyentuh level tertingginya dalam enam bulan terakhirnya. Poundsterling juga sedikit diuntungkan oleh permasalahan Irlandia dalam klausul Brexit.
Meningkatnya laju inflasi Inggris telah memberikan gambaran mengenai kuatnya laju belanja konsumen, sehingga dinilai mampu memberikan dukungan bagi laju pertumbuhan ekonomi Inggris secara keseluruhan. Dengan cerminan kuatnya belanja konsumen, maka hal ini dirasakan akan sedikit memudahkan Bank of England untuk mulai mengadopsi laju pengetatan kebijakan moneternya untuk waktu mendatang.
Aussie terus menunjukkan kenaikan seiring para investor tengah menimbang meningkatnya eskalasi ketegangan perdagangan antara AS-Cina. Momentum positif masih bertahan setelah pasangan mata uang AUDUSD berhasil mempertahankan momentum bullish.
Kenaikan harga komoditas tembaga juga memberikan dukungan bagi kenaikan permintaan terhadap Aussie. Kenaikan ini juga didukung oleh tekanan jual terhadap Dolar AS. Secara teknikal pasangan mata uang AUDUSD nampaknya mencoba untuk menguji level resistance baru di kisaran 0.7300.
Pergerakan pasangan mata uang USDJPY cederung datar hingga sesi perdagangan AS hari Rabu kemarin. USDJPY terihat kesulitan menentukan arah pergerakan jangka pendeknya dan tetap dalam kisaran perdagangan hariannya yang ketat. Sebelumnya Bank of Japan mengadakan pertemuan kebijakan moneternya sekaligus tetap mempertahankan kebijakannya tidak berubah.
Dalam konferensi pers seusai pertemuan kebijakannya, Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda, tidak memberikan petunjuk adanya perubahan kebijakan dibanding sebelumnya. Para pembuat kebijakan nampaknya tetap mengharapkan ekonomi Jepang bisa melanjutkan pemulihannya secara moderat dan berharap laju inflasi tetap bergerak menuju target 2.0% secara bertahap. (Lukman Hqeem)