Kabar Utama Sebelum Memulai Transaksi Hari ini

/, Recent posts/Kabar Utama Sebelum Memulai Transaksi Hari ini

ESANDAR, Jakarta – Beberapa isu utama yang bisa menjadi perhatian pelaku pasar pada perdagangan hari Selasa (10/10/2017). Gubernur Tokyo mempertanyakan stabilitas pemerintahan Donald Trump terkait beberapa perombakan yang dilakukannya. Kondisi dalam negeri Turki memanas ditengah kekecewaan pasar dengan hasil liburan panjang Cina.

 

Yuriko Koike Pertanyakan Stabilitas Gedung Putih

Penantang petahana Perdana Menteri Shinzo Abe dalam pemilihan di Jepang, Yuriko Koike yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Tokyo, kembali melontarkan pernyataan pedas. Pada Senin (09/10/2017) Koike mempertanyakan stabilitas pemerintahan Presiden Donald Trump. Pemimpin Partai Harapan (Hope Party) ini berasumsi dari banyaknya pergantian personil dalam pemerintahan Donald Trump sepanjang tahun ini.

Pernyataan pedas ini berbanding terbalik dengan sikap Abe yang ingin terlihat semakin akrab dan intim dalam menjalin hubungan AS-Jepang. Keduanya akan beradu dalam pemilihan yang sedianya digelar bulan ini. Baik Abe dan Koike sama-sama menggunakan isu hubungan AS-Jepang sebagai bagian dari kampanye mereka.

Isu gonta-ganti personil pemerintahan ini bukan hanya menjadi kritikan dari Jepang, sebelumnya pada akhir pekan kemarin, Senator Bob Corker menjuluki Gedung Putih bak tempat penitipan bayi. Nada kritis ini disampaikan Bob Corker yang mengepalai seksi hubungan luar negeri di Konggres sebagai bentuk keprihatinan atas pemerintahan Trump dan menuding dia akan membawa AS kedalam kancah perang dunia ke-3.

Bursa AS Menjaga Tren Naik, Volume Kecil

Pada perdagangan di lantai bursa di hari Senin, Bursa Saham AS lebih sepi menjelang libur nasional, Columbus Day. Meski tren kenaikan pasar masih berlangsung, namun volume perdagangan mengecil. Dolar AS sendiri hanya bergerak tipis ditengah sikap para pialang yang memilih menunggu kelanjutan reformasi perpajakan AS. Dari seberang lautan, Indek Bursa Eropa menguat, terangkat oleh data ekonomi Industri Jerman yang menunjukkan kinerja bulanan terbaiknya dalam enam tahun ini. Sementara Indek Hang Seng dan Nikkei 225 sedikit tergelincir.

Turki Memanas, Indek Bursa dan Lira Anjlok 

Dari Turki dikabarkan bahwa ketegangan yang meningkat mendorong jatuhnya Lira dan Indek bursa saham. Ketegangan hubungan antara Presiden Tayyip Erdogan dengan pemerintah AS membuat pasar khawatir. Aksi jual yang terjadi semakin mendepresiasi Lira ditengah masa depan kenaikan suku bunga AS, yang akan memukulnya kembali. Kenaikan harga minyak mentah saat ini memberi tekanan negatif bagi anggaran belanja Negara, impor minyak semakin mahal. Kondisi ini diperparah dengan konflik Turki dengan Suriah.

Libur Panjang Cina Mengecewakan

Sayangnya, liburan panjang di Cina yang diharapkan bisa memberikan efek bola salju dari peningkatan konsumsi, justru mengecewakan. Masyarakat Cina saat ini merasa skeptis dengan masa depan perekonomiannya. Terindikasi dari penurunan penjualan rumah baru di Beijing yang berada pada titik terendah sejak 2009 silam, hanya laku 116 uni saja selama masa liburan nasional ini. Sementara penjualan hunian baru di kota Shanghai turun 78 persen atau hanya laku 178 unit saja. Tidak berhenti disini saja, sentiment negatif juga berasal dari pertumbuhan ritel dan penjualan di restoran yang melemah.

Waspadai Data Ekonomi Jepang dan Cina

Sejumlah data ekonomi yang dirilis hari ini diperkirakan bisa menjadi sentiment penggerak pasar Asia, termasuk suplai uang Cina yang diperkirakan akan turun  sementara tingkat pinjaman dan investasi asing yang langsung masuk juga akan diumumkan hari ini.

Sementara itu, Gubernur Bank Sentral Jepang, Haruhiko Kuroda dijadwalkan akan memberikan pernyataan ditengah sikap pelaku pasar yang menunggu data ekonomi neraca anggaran dan perdagangan Jepang. (Lukman Hqeem)