Dolar mengalami kesulitan menemukan permintaan pada perdagangan di hari Selasa (01/11/2022) dimana para pelaku pasar nampak melakukan penilaian kembali posisi mereka menjelang pengumuman kebijakan Fed yang sangat penting pada hari Rabu besok. Indek Dolar AS diperdagangkan di wilayah negative, di dekat 111,00 di awal sesi Eropa dan indeks saham berjangka AS naik antara 0,4% dan 0,6%, menunjukkan suasana pasar yang membaik. Terakhir, benchmark imbal hasil obligasi Treasury AS 10-tahun terus berfluktuasi di atas 4%. Data ekonomi AS akan menampilkan survei IMP Manufaktur ISM untuk Oktober dan data Pembukaan Pekerjaan JOLTS untuk bulan September.
Selama jam perdagangan Asia, data IMP Manufaktur Caixin untuk China meningkat menjadi 49,2 pada Oktober dari 48,1 pada September dan angka ini sedikit di atas ekspektasi pasar 49. Setelah kinerja Senin yang tidak menarik, Shanghai Composite Index mengumpulkan momentum bullish dan tetap bertahan. melacak untuk memposting hampir 2% dari keuntungan harian.
Setelah pertemuan kebijakan November, Reserve Bank of Australia (RBA) mengumumkan Selasa pagi bahwa mereka menaikkan suku bunga kebijakan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 2,85% dari 2,6% seperti yang diharapkan. RBA mencatat dalam pernyataan kebijakan bahwa dewan mengharapkan untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut selama periode mendatang tetapi mengakui bahwa suku bunga yang lebih tinggi dan inflasi yang lebih tinggi memberikan tekanan pada anggaran banyak rumah tangga. Meskipun kenaikan suku bunga relatif kecil, AUD/USD diuntungkan dari arus risiko dan terakhir terlihat diperdagangkan di dekat 0,6450, di mana ia naik 0,7% hari ini.
Pasangan EUR/USD gagal memanfaatkan data inflasi panas dari kawasan euro pada hari Senin tetapi berhasil berbelok ke utara Selasa pagi di tengah tekanan jual berbasis luas di sekitar greenback. Pada saat penulisan, pasangan ini naik 0,5% hari ini di 0,9935. Sementara setelah penurunan tajam pada hari Senin, GBP/USD melakukan rebound dan naik menuju 1,1550. Dalam sebuah laporan yang diterbitkan Senin malam, Financial Times mengatakan bahwa Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak akan menandatangani kenaikan pajak secara menyeluruh.
Setelah naik hampir 100 pips pada hari perdagangan pertama minggu ini, USD/JPY berbalik arah dan terakhir terlihat kehilangan 0,6% setiap hari di bawah 148,00. Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki menegaskan pada hari Selasa bahwa mereka mengamati dengan seksama pergerakan pasar mata uang dengan rasa urgensi yang tinggi dan bahwa mereka akan merespon dengan tepat terhadap fluktuasi yang berlebihan.
Sementara dalam perdagangan komoditi, harga emas yang telah kehilangan lebih dari 0,5% pada hari Senin namun kini berhasil menghapus semua kerugian itu. Emas saat ini diperdagangkan di wilayah positif di atas $1.640.