ESANDAR – Wall Street mengawali minggu yang sibuk pada hari Senin (11/11/2024) dengan mempertahankan keuntungan dari lonjakan saham yang menyusul kemenangan Donald Trump dalam pemilihan umum AS, sementara harga minyak turun dan bitcoin melesat ke rekor tertinggi baru. Indek Dow Jones naik 0,7%, menjadi 44.293, S&P 500 naik 0,1%, menjadi 6.001 dan Nasdaq sedikit berubah pada 19.298.
Scott Bessent, seorang manajer dana lindung nilai, pendukung Trump dan kandidat utama untuk menjadi Menteri Keuangan, menulis dalam sebuah opini pada hari Minggu bahwa pasar yang melonjak “menandakan ekspektasi pertumbuhan yang lebih tinggi, volatilitas dan inflasi yang lebih rendah, dan ekonomi yang direvitalisasi untuk semua orang Amerika.”
Partai Republik semakin dekat untuk menyapu bersih kedua kamar Kongres, mengambil alih Senat pada malam pemilihan dan dengan Edison Research memproyeksikan mereka sejauh ini memiliki 214 dari 218 kursi yang dibutuhkan untuk mengendalikan DPR, dibandingkan dengan 205 untuk Demokrat.
Lisa Shalett, dari Morgan Stanley Wealth Management, menyatakan bahwa investor ekuitas saat ini optimis terhadap pemerintahan Trump yang baru. “pemerintahan tersebut kurang menggembirakan bagi investor obligasi, dengan imbal hasil meningkat tajam di pertengahan minggu karena kekhawatiran seputar pemotongan pajak yang tidak didanai dan dampak inflasi dari kebijakan tarif dan imigrasi yang diusulkan,” jelasnya.
Investor memperkirakan masa jabatan empat tahun kedua Trump akan membawa pemotongan pajak yang meningkatkan ekuitas dan peraturan yang lebih longgar.
Kemenangan Trump dan pemilihan kandidat pro-kripto ke Kongres telah mendorong bitcoin ke level tertinggi sepanjang masa di atas $87.000, didorong oleh ekspektasi lingkungan regulasi yang lebih longgar.
Emiten terkait sector pertahanan naik karena prospek pengeluaran militer yang lebih tinggi di Eropa di bawah kepresidenan Trump AS, dengan investor juga menunggu data ekonomi utama minggu ini.
Saham-saham yang naik diantaranya Tesla, yang naik sekitar 9% setelah menyentuh nilai pasar $1 triliun pada hari Jumat; saham kripto seperti Coinbase Global, MARA Holdings dan Riot Platforms semuanya melonjak 15% atau lebih; dan bank-bank besar Goldman Sachs dan JPMorgan Chase naik sekitar 2%.
Bursa saham menuju akhir tahun dengan pijakan yang solid, dimana indek acuan S&P 500 naik sekitar 26% tahun ini karena antusiasme AI dan dimulainya pemotongan suku bunga Fed mendukung prospek yang optimis.
Fokus pasar selanjutnya akan tertuju pada data inflasi harga konsumen AS pada hari Rabu serta serangkaian data lain minggu ini untuk indikasi lebih lanjut tentang kesehatan ekonomi dan prospek suku bunga.
Dolar AS sendiri diperdagangkan tidak jauh dari puncak empat bulan minggu lalu versus mata uang utama lainnya. Pasar mengantisipasi parade pembicara Federal Reserve juga akan berpidato minggu ini, termasuk Ketua Jerome Powell pada hari Kamis.
Euro turun ke level terendah dalam 6-1/2 bulan terhadap dolar pada hari Senin karena investor khawatir tentang kemungkinan tarif AS yang akan merugikan ekonomi kawasan euro. Mata uang tunggal (EUR/USD) turun sekitar 0,6% pada $1,0656.
Bursa saham Hong Kong merosot ke level terendah tiga minggu karena paket keringanan utang pemerintah daerah Tiongkok tidak memenuhi harapan investor untuk dukungan ekonomi, sementara reli saham semikonduktor menarik pasar Tiongkok sedikit lebih tinggi.
Indeks saham Cina ditutup naik 0,6%, dipimpin oleh lonjakan 6,8% pada saham semikonduktor setelah Reuters melaporkan AS telah memerintahkan raksasa pembuat chip TSMC untuk menghentikan pengiriman chip canggih ke pelanggan Tiongkok.
Investor memperkirakan hal itu akan mendorong otoritas untuk mendukung industri Tiongkok dan membeli saham produsen lokal, sehingga saham Semiconductor Manufacturing International Corp naik 4,7% ke rekor tertinggi.
Indek Nikkei 225 Jepang ditutup naik 0,08% karena kenaikan dibatasi oleh perkiraan prospek perusahaan domestik yang lemah.
Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional Tiongkok meluncurkan paket utang 10 triliun yuan ($1,39 triliun) pada hari Jumat untuk meredakan tekanan pembiayaan pemerintah daerah dan menstabilkan pertumbuhan ekonomi yang melambat. Namun, langkah stimulus tersebut tidak memberikan suntikan dana langsung ke dalam perekonomian yang diharapkan oleh beberapa investor, khususnya di tengah ancaman tarif besar-besaran di bawah pemerintahan Trump yang akan datang.
Pada perdagangan komoditi, harga emas turun 2,3% menjadi $2.622 per ons, turun kembali dari rekor tertinggi bulan lalu di $2.790,15. Sementara harga minyak terus turun karena ekspektasi bahwa retorika pro-pengeboran Trump akan meningkatkan pasokan dunia. Minyak mentah AS turun sekitar 3%, sementara Brent turun 2,5% pada hari itu.