Harga emas naik pada perdagangan di hari Senin (24/01/2022), dimana para investor mencari perlindungan ke logam safe-haven terhadap risiko inflasi dan kekhawatiran tentang perselisihan Rusia-Ukraina, sementara pasar menunggu isyarat kenaikan suku bunga dari pertemuan kebijakan Federal Reserve AS minggu ini. Pada perdagangan di pasar spot, harga emas naik 0,3% pada $1,837,91 per ounce, pada 14:23 WIB. Di bursa berjangka AS, harga emas naik 0,3% pada $1,836,60.
Pasar sedang menunggu pernyataan (FOMC). Minyak mentah meningkat, sehingga inflasi diperkirakan akan meningkat yang menopang harga emas.
The Fed akan memperketat kebijakan moneter pada kecepatan yang jauh lebih cepat daripada yang diperkirakan sebulan lalu untuk menjinakkan inflasi yang terus tinggi, yang sekarang dipandang oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters sebagai ancaman terbesar bagi ekonomi AS selama tahun mendatang.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) bank sentral AS dijadwalkan bertemu pada 25-26 Januari.
Emas umumnya dilihat sebagai lindung nilai inflasi, tetapi sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, yang meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak berbunga.
Patokan imbal hasil Treasury AS 10-tahun turun pada hari Jumat, mengurangi biaya peluang memegang emas batangan tanpa bunga.
Investor mencari perlindungan dari kekhawatiran tentang kemungkinan perpanjangan sanksi AS atau tindakan baru UE (Uni Eropa) jika Rusia menyerang Ukraina, kata analis Phillip Futures Avtar Sandu dalam sebuah catatan.
Rusia akan menghadapi sanksi ekonomi yang berat jika memasang rezim boneka di Ukraina, seorang menteri senior Inggris mengatakan pada hari Minggu setelah Inggris menuduh Kremlin berusaha untuk menempatkan seorang pemimpin pro-Rusia di sana.
Harga emas terlihat siap menguji ulang resistance di $1.850 per ounce, penembusan di atas bisa menyebabkan kenaikan ke kisaran $1.860 hingga $1.872.