Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Inflasi konsumen Korea Selatan melesat ke level tertinggi hampir 24 tahun di bulan Juli, data menunjukkan pada hari Selasa, mendukung pandangan pasar untuk pengetatan bank sentral lebih lanjut tahun ini. Indeks harga konsumen (CPI) berdiri 6,3% lebih tinggi di bulan Juli dibandingkan tahun sebelumnya, meningkat dari kenaikan 6,0% yang terlihat di bulan Juni. Tingkat inflasi Juli adalah laju tercepat sejak kenaikan 6,8% pada November 1998. Hasil ini sesuai dengan perkiraan median dalam survei Reuters.

Disisi lain, data tersebut mendukung ekspektasi para ekonom bahwa bank sentral, yang telah menaikkan suku bunga kebijakan menjadi 2,25% dari 0,5% selama setahun terakhir, akan menaikkan suku bunga lebih jauh. Data ini menunjukkan tanda-tanda bahwa inflasi akan mulai melambat setelah kuartal saat ini, tetapi akan membutuhkan waktu lebih lama untuk ekspektasi inflasi mereda karena efek lagging.

Indek naik 0,5% pada bulan Juli pada basis bulanan, tepat di atas kenaikan 0,4% yang diperkirakan dalam survei ekonom tetapi melambat dari kenaikan 0,6% pada bulan Juni, data Statistik Korea menunjukkan. Inflasi inti tahunan, yang tidak termasuk harga makanan dan energi yang bergejolak, mengakhiri percepatan tiga bulan berturut-turut untuk tetap stabil di bulan Juli pada tingkat 3,9% yang terlihat di bulan Juni. Itu adalah tanda tentatif bantuan masa depan dari inflasi yang tinggi.

Data di hari Selasa akan menjadi satu-satunya angka inflasi bulanan yang dirilis antara kenaikan suku bunga bank sentral pada Juli dan pertemuan kebijakan berikutnya, bulan ini. Kenaikan Juli, 50 basis poin, lebih besar dari biasanya.

Bank of Korea, yang mulai memperketat kebijakan akhir tahun lalu di depan rekan-rekannya, mengatakan bahwa kenaikan suku bunga besar-besaran pada 13 Juli tidak biasa dan kemungkinan besar akan meningkat 25 basis poin setiap kali di masa depan.