Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Euro naik untuk dalam tiga hari berturut-turut pada hari Rabu (02/02/2022), menjauh dari level terendah dalam 20 bulan yang disentuh pada pekan lalu. Dorongan naik adalah data inflasi zona euro yang naik ke rekor baru di bulan lalu. Hal ini memicu taruhan bahwa Bank Sentral Eropa dapat menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan. Sebagaimana dikabarkan, pada bulan Januari angka inflasi zona Euro naik pada 5,1%, tumbuh dua kali lipat dari target 2% ECB.

Sebelumnya, Euro tergelincir hampir 8% dalam tiga bulan, tertekan oleh ekspektasi bahwa ECB akan menjadi bank sentral besar terakhir yang menaikkan suku bunga setelah mengabaikan inflasi selama berbulan-bulan dan berpendapat bahwa faktor sementara berada di balik kenaikan. Kini Euro menguat 0,45% versus dolar menjadi $ 1,13245, menyentuh level tertinggi sembilan hari, karena investor menilai peluang bahwa ECB mungkin memberi sinyal jalan yang lebih cepat untuk pengetatan kebijakan pada pertemuannya pada hari Kamis ini.

Pasar uang sekarang memperkirakan ECB akan menaikkan suku bunga di kuartal terakhir tahun ini. Dalam jangka pendek, ini tentu akan berdampak pada euro meski masih akan tergantung pada apa yang dikatakan Presiden ECB Christine Lagarde sesudahnya pertemuan Kamis ini. Sejauh ini diyakini bahwa nada pernyataan ECB akan terdengar lebih hawkish.

Hal ini berdasar pada posisi ECB saat ini yang bisa dikatakan dalam posisi yang tidak nyaman, tetapi dia memperkirakan akan tetap berkomitmen pada panduannya untuk tidak ada kenaikan tahun ini, “yang akan tetap menjadi hambatan bagi euro”. Sementara, dolar AS sendiri justru mundur dari level tertinggi 19 bulan yang dicapai terhadap sekeranjang mata uang pekan lalu, karena pejabat Federal Reserve AS memperingatkan terhadap potensi kenaikan suku bunga agresif tahun ini.

Sejumlah pejabat FED mengatakan mereka akan menaikkan suku bunga pada bulan Maret tetapi berbicara dengan hati-hati tentang apa yang mungkin terjadi selanjutnya, menunjukkan keinginan untuk menjaga opsi tetap terbuka mengingat prospek inflasi yang tidak pasti. Dolar jatuh untuk hari ketiga terhadap rekan-rekannya, tergelincir 0,4% menjadi 95,875, dengan reli di pasar ekuitas global membatalkan beberapa daya pikat safe-haven.

Poundsterling naik 0,3% ke level tertinggi 12 hari terhadap dolar di $1,3571 menjelang pertemuan kebijakan Bank of England pada hari Kamis. Investor telah sepenuhnya memperkirakan kenaikan suku bunga dasar BoE sebesar 25 basis poin menjadi 0,5% pada hari Kamis.