Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Pada perdagangan di hari Rabu (12/07/2023), harga emas di pasar spot naik lebih dari 1% dan melonjak ke level tertinggi harian di $1.958. Emas menguat menyusul laporan angka inflasi AS yang lebih lemah dari estimasi, memicu penurunan imbal hasil Obligasi AS. Sementara itu, indeks DXY berdiri di level terendah sejak April 2022, menyusul laporan Federal Reserve dalam Beige Book yang gagal memicu kenaikan kembali greenbacks.

Menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS, Indeks Harga Konsumen (IHK) AS turun menjadi 3% tahun-ke-tahun di bulan Juni, sedikit lebih rendah dari perkiraan 3,1% dan turun dari angka sebelumnya sebesar 4%. Inflasi inti juga menurun menjadi 4,8% year-on-year, di bawah perkiraan 5% dari sebelumnya 5,3%. Akibatnya, imbal hasil Treasury AS mengalami penurunan yang signifikan secara keseluruhan. Hasil 2 tahun turun menjadi 4,74%, hasil 5 tahun turun menjadi 4,07%, dan hasil 10 tahun turun menjadi 3,86% ketiganya melihat lebih dari 2% penurunan pada hari itu.

Meskipun imbal hasil turun, investor terus bertaruh pada kenaikan 25 basis poin pada pertemuan Juli mendatang, menurut FedWatch tools CME. Meskipun demikian, investor tidak boleh membatalkan kenaikan lain untuk sisa tahun 2023 karena Jerome Powell dan beberapa pejabat Federal Reserve (Fed) mengisyaratkan bahwa “beberapa kenaikan” mungkin tepat.

Selain itu, Beige Book Federal Reserve mengungkapkan bahwa aktivitas ekonomi secara keseluruhan di AS telah mengalami sedikit peningkatan sejak akhir Mei. Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa belanja konsumen telah menunjukkan hasil yang beragam, dengan pertumbuhan yang terutama terlihat pada layanan konsumen. Namun, setelah rilis laporan tersebut, dampaknya terhadap USD terbatas karena terus menunjukkan pelemahan terhadap sebagian besar rivalnya.

Kedepan, pergerakan Emas akan mencoba untuk melanjutkan kenaikan dengan berusaha menembus Simple Moving Average 100 hari, XAU/USD mengonfirmasi prospek bullish untuk jangka pendek, karena sekarang diperdagangkan di atas SMA 20, 100, dan 200 hari. Selain itu, indikator menunjukkan kekuatan dengan Relative Strength Index (RSI) mengarah ke utara di atas garis tengahnya sementara Moving Average Convergence Divergence (MACD) mencetak batang hijau yang lebih tinggi.

Target kenaikan selanjutnya adalah bergerak ke $1.970 dengan target lanjutan menuju ke $1.980 hingga $2.000. Sebaliknya, penurunan yang patut diwaspadai apabila melemah dan menembus $1.950 sebagai SMA 100 hari, dengan target koreksi ke $1.930 hingga $1.915.