ESANDAR, Jakarta – Imbal hasil obligasi AS yang lebih tinggi tidak membantu Dolar AS sejauh ini. Greenback keok melawan sejumlah mata uang utama. Indeks dolar AS mencatat penutupan di 93,60. Dalam tiga sesi terakhir, Indek Dolar AS mengalami koreksi.
Aussie melanjutkan gerak bullish dan mencapai level 0,7675, terkuat sejak 23 April. Pasangan perdagangan AUDUSD kemudian melakukan konsolidasi di dekat level tertinggi untuk mempertahankan kenaikan harian. Sejauh ini, Aussie mengalami minggu terbaik terhadap dolar AS sejak Januari.
Penguatan Aussie makin menjadi selama jam terakhir perdagangan. Naiknya harga – harga komoditas dan sentimen minat terhadap risiko (risk appetite), semakin memperkokoh Aussie atas Dolar AS.
Indikator ekonomi Australia berupa laporan pertumbuhan ekonomi kwartal pertama juga berkontribusi memperkuat Aussie. AUDUSD memiliki peluang bullish lebih lanjut karena data GDP yang bagus dan sentimen ini bisa bertahan hingga akhir minggu ini.GDP Q1 Australia dirilis lebih baik dari perkiraan analis dan memicu reli AUDUSD dari level di dekat 0,7600.
Seperti yang diperkirakan sebelumnya, bahwa rencana pertemuan ECB akan menjadi magnet utama perdagangan di Eropa. Pasangan EURUSD mendapat sentimen positif dari pernyataan salah satu petinggi ECB tentang normalisasi kebijakan moneter. Kepala Ekonom ECB, Praet, menyatakan keyakinannya pada prospek ekonomi zona euro dan kemampuan ECB untuk mencapai target inflasi.
Pandangan optimis Praet ini tentang pertumbuhan zona euro dan kemajuan pada konvergensi terhadap target inflasi ECB tanpa menyebutkan pergolakan politik di Italia dan penularan pasar keuangan zona euro, atau ancaman dari kebijakan perdagangan AS.
Poundsterling terkoreksi, memangkas kenaikan hariannya. Penguatan Dolar AS mengirim GBPUSD menjauhi level tertinggi dalam 2-minggu di 1,3442. Pasangan mata uang ini memasuko fase konsolidasi. Dengan koreksi lebih lanjut, berpotensi turun di bawah 1,3400 hari ini.
Setelah sempat menguji resistensi kritis di level 110 kemarin, namun gagal menembusnya pada hari Senin dan Selasa, pasangan mata uang USDJPY mengumpulkan kekuatan yang cukup dan berhasil mencapai level tertinggi baru dalam dua minggu di 110,26 sebelum membuat ditutup tutup dekat 110,20.
Sementara itu, sentimen pasar yang membaik membantu USDJPY memperpanjang kenaikannya. Hal ini terlihat dari indeks saham utama di Amerika Serikat yang berbalik arah dan mencerminkan sentimen risk appetite yang lebih tinggi. Pasangan USDJPY berpeluang melanjutkan bullish jika tetap berada di atas level kritis 110.00. Sedangkan kembali ke bawah level 110.00 akan memicu kembali harapan bearish.
Sebaliknya, kenaikan imbal hasil Obligasi AS mendorong turun harga logam mulia. Harga Emas sempat di $ 1,301.70, sayangnya penguatan ini masih rentan. Harga terkoreksi kembali dengan diperdagangkan pada $ 1,295.70. (Lukman Hqeem)