ESANDAR – Menurut CEO HSBC Holdings PLC, bahwa masalah utang yang melibatkan pengembang properti China Evergrande Group akan berdampak pada pasar modal tetapi tidak melihat dampak langsung pada bank. Sebagaimana dikatakan oleh Noel Quinn pada konferensi Bank of America pada hari Rabu (22/09/2021). Menurutnya, terlalu naif untuk berpikir bahwa gejolak di pasar tidak memiliki potensi untuk memiliki dampak (dalam) urutan kedua dan ketiga, ” kata Noel Quinn, sebagaimana disampaikan dalam webcast HSBC di situs webnya.
Situasi Evergrande “mengkhawatirkan dan ada potensi dampak tingkat kedua dan ketiga, terutama di pasar modal dan pasar obligasi. Dan kita harus tetap dekat dengan itu, ”katanya.
Saham HSBC yang terdaftar di bursa Hong Kong naik 1,8% di awal perdagangan hari Kamis, sejalan dengan kenaikan di bursa saham global. Saham HSBC ini akhirnya bisa pulih dari level terendah 10 bulan yang dicapai pada hari Selasa. Sebelumnya, bursa saham Hong Kong ditutup untuk liburan pada hari Rabu.
Evergrande menghadapi tenggat waktu di hari Kamis untuk membayar bunga pada salah satu obligasi dolarnya, di saat penting bagi investor global yang khawatir bahwa malaise dapat menyebar ke luar sektor properti negara itu.
Quinn mengatakan bahwa HSBC sangat fokus pada bisnis real estat komersial di China dan Hong Kong, “Kami biasanya fokus pada kota Tingkat 1, properti Tingkat 1, pemberi pinjaman Tingkat 1. Kami memiliki eksposur yang dikelola dengan baik di sana. Kami tidak terlalu khawatir dengan paparan itu ”, katanya. Ia menambahkan bahwa provisi kerugian pinjaman HSBC di Hong Kong dan Cina sebagaimana diuraikan dalam hasil setengah tahun di sini menunjukkan bahwa pemberi pinjaman tidak khawatir tentang eksposur real estat komersial di Cina.
“Tidak ada yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir yang akan mengubah posisi itu dalam pikiran saya bagi kami sebagai bank, sebagai institusi,” pungkas Quinn.