Bursa saham diperkirakan masih akan bullish setidaknya hingga awal oktober.

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta  – Mungkin sedikit mengherankan bahwa hari perdagangan saham terbaik tahun ini terjadi di tengah-tengah apa yang banyak orang anggap sebagai periode lemah sepanjang musiman tahun ini: musim panas yang lesu.

Separuh pertama bulan Juli cenderung sedikit bullish, dan sering menjadi tuan rumah musim panas singkat. Perlu diingat, bahwa rally musim panas cenderung menjadi yang paling lemah dari semua reli musiman. Bahkan dalam tahun-tahun tertentu, rally S & P 500 tidak berlangsung hingga Oktober.

Simon Maierhofer adalah pendiri iSPYETF dan penerbit Radar Profit Report, mengatakan bahwa Berdasarkan musim, hari perdagangan terbaik tahun ini memiliki potensi untuk memulai kenaikan satu sampai tiga minggu. Setelah menurun dalam minggu ini, investor mungkin berharap untuk perdagangan musiman yang bisa memberikan “tembakan,” meskipun ini hanyalah salah satu dari banyak faktor yang bisa mempengaruhi perdagangan saham.

Secara statistic, perdagangan terbaik S & P 500 yang bullish sepanjang tahun sejak awal abad baru, adalah hari perdagangan pertama di bulan Juli. Pada bulan Juli 2018 ini, hari perdagangan pertama jatuh pada 2 Juli.

Pada perdagangan hari itu, rata-rata memiliki nilai kembalian 0,35% dengan tingkat kemenangan 83,33%. Tingkat kemenangan untuk bursa Dow Jones adalah 77,77% dan 72,22% untuk Nasdaq. Jadi S & P 500 adalah pemenangnya. Meski investor menaruh harapan pada perdagangan pertama bulan juli di bursa S & P 500 dengan skala prosentase keuntungan 83,33%, tetapi investor masih bertanya-tanya apakah 2 Juli 2018 ini , bisa lebih signifikan dan berlanjut menjadi kenaikan dalam jangka panjang.

Nigam Arora, investor dan pendiri The Arora Report, memiliki pendapat lain. Menuruynya, setelah sembilan tahun “banteng” pasar mengamuk, hingga memunculkan pertanyaan apakah pasar saat ini dalam tren Bullish atau Bearish.

Menurutnya, pasar gagal menembus level resisten, meskipun pasar sekarang berada di sekitar garis tren. Nigam mengatakan bahwa jika garis tren bisa menembus dua level support berikutnya. Dengan mempertimbangkan indeks kekuatan relatif (RSI) telah menelusuri posisi terendahyang rendah lebih rendah. Sementara Volume biasa-biasa saja.

Ditambahkan olehnya, bahwa satu-satunya kesimpulan yang masuk akal yang dapat ditarik dari analisis teknis tradisional adalah bahwa pasar telah kehilangan momentumnya, tetapi masih belum berada dalam bahaya untuk mengubah tren menjadi “Bearish”.

Ada beberapa faktor khusus yang berperan, untuk mendukung kesimpulan ini. Menurut Nigam masa Window dressing masih akan signifikan pengaruhnya. Terlihat dari aksi beli sejumlah manajer keuangan dengan membeli saham yang menang saat ini sehingga mereka dapat menunjukkan dalam laporan mereka bahwa mereka memegang saham yang menang. Beberapa manajer itu mungkin menyeimbangkan kembali posisinya dan siap mengambil untung.

Sementara itu, dana baru yang mengalir ke pasar selama beberapa hari pertama dari kuartal baru terlihat meningkat. Memang ada liburan di tengah minggu depan, yaitu libur Kemerdekaan pada 4 Juli. Namun ini tidak akan mengurangi likuiditas dan meningkatkan volatilitas.

Indikator lain yang perlu diperhatikan pelaku pasar adalah rencana rilis laporan pekerjaan yang dijadwalkan pada Jumat depan atau tanggal 6 Juli. Seringkali pasar membuat langkah besar menjelang laporan pekerjaan berdasarkan rumor dan perkiraan.

Saham-saham pilihan masih dikuasai oleh saham populer seperti Amazon, Netflix, Facebook dan AMD. Aliran uang pintar negatif di Tesla, Nvidia, Alibaba dan Microsoft. Alih-alih dolar lebih kuat dan mata uang pasar Emerging berada di bawah serangan. (Lukman Hqeem)