ESANDAR, Jakarta – Harga minyak mentah turun menjelang kabar mengenai jumlah pasokan minyak AS. Harga Minyak mentah WTI turun 61 sen atau 1% menjadi $ 61,18 per barel. Minyak Brent turun 53 sen atau 0,8%, diperdagangkan pada $ 64,72 per barel.
Pada perdagangan sebelumnya, harga minyak WTI naik meski Brent menurun. Isu terkait pasokan minyak dan distribusi di Kanada dan Eropa menjadi perhatian pasar.
American Petroleum Institute akan menerbitkan ramalannya pada persediaan minyak mentah A.S. pada hari Rabu (21/02/2018), diikuti oleh data pasokan resmi dari Lembaga Informasi Energi AS pada hari Kamis esoknya. Data minggu lalu menunjukkan persediaan AS. meningkat sebesar 1,8 juta barel dalam pekan yang berakhir 9 Februari, yang lebih kecil dari perkiraan.
Kartel Minyak, OPEC mengatakan bahwa setidaknya butuh investasi $10 trilyun untuk investasi baru di Industri minyak pada tahun 2040. Langkah ini untuk memastikan cukup pasokan guna memenuhi permintaan dari populasi dunia yang berkembang, kata presiden OPEC.
Berbicara di London pada hari Selasa, Menteri Energi UEA Suhail bin Mohammed al-Mazroui – yang memegang kursi kepresidenan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak sejak tahun 2018 – meminta investasi tersebut saat pasar mulai menyeimbangkan kembali setelah bertahun-tahun kelebihan pasokan.
“Tahun ini akan menjadi tahun yang menarik, di mana kita mengharapkan untuk mencapai keseimbangan di antara penawaran dan permintaan, dan yang terpenting, untuk melihat beberapa investasi signifikan masuk ke sektor ini,” kata al-Mazroui di Konferensi Minyak Internasional hari minggu kemarin. Uang harus masuk ke proyek seperti mengganti bidang yang menurun, katanya, mencatat bahwa OPEC ingin segera memulai, mengingat garis waktu.
“Kita berbicara tentang rentang waktu selama 22 tahun [sampai 2040], dan kita tahu dibutuhkan waktu sekitar lima tahun untuk berinvestasi dalam menyelesaikan proyek tersebut. Jadi saya pikir kita sebagai OPEC sangat antusias untuk melihat pemulihan ini di pasar dan bekerja sama dengan semua orang, “katanya.
Komentar presiden kelompok produsen tersebut muncul sebagai respon pernyataan dari BP PLC sebelumnya. Dalam laporan prospek energi tahunannya, BP menunjukkan puncak permintaan minyak lebih cepat dari yang sebelumnya dipandang sebagai sumber energi terbarukan yang merupakan bagian beban yang lebih besar.
Permintaan global untuk minyak dan bahan bakar cair lainnya akan terus meningkat hingga sekitar 2035 mencapai 110,3 juta barel per hari, kata BP. Dalam skenario sebagaimana dimuat di The Wall Street Journal, prospek permintaan minyak akan mendatar dikemudian hari sebelum berkurang di tahun-tahun sampai 2040, diprediksi. Sebelumnya, BP juga telah memperkirakan bahwa permintaan minyak mentah akan terus tumbuh hingga tahun 2040an.
Dalam World Outlook tahunan yang dipublikasikan pada bulan November, OPEC juga mengatakan bahwa selera untuk minyak akan mencapai 111,1 juta barel per hari pada tahun 2040, didorong oleh pertumbuhan penduduk yang tinggi dan kelas menengah yang berkembang di negara-negara berkembang.
Bahkan saat meningkatkannya produksi minyak serpih AS, menimbulkan amcaman yang bisa melukai upaya OPEC dalam menyeimbangkan pasar. OPEC telah berkomitmen untuk tetap berpegang pada pemotongan produksi minyak mentah untuk sisa tahun 2018. Kartel dan 10 sekutu, termasuk Rusia, memperbarui pakta mereka untuk mengurangi produksi pada bulan November. Sikap ini membantu mendorong harga minyak kembali naik diatas $ 70 di bulan Januari.
Al-Mazroui mengatakan pada hari Selasa bahwa ada “aspirasi” agar OPEC dan kelompok negara non -kartel bisa mencapai kesepakatan produksi dan dapat melanjutkan kerja sama mereka selepas tahun 2018 ini. (Lukman Hqeem)