ESANDAR – Harga minyak stabil pada perdagangan di sesi Asia di hari Rabu (03/04/2024), dimana investor mempertimbangkan risiko pasokan yang berasal dari serangan Ukraina terhadap kilang Rusia dan potensi meluasnya konflik Timur Tengah.
Harga minyak mentah Brent di bursa berjangka untuk kontrak bulan Juni naik 16 sen, atau 0,18%, menjadi $89,08 per barel pada pukul 15:02 WIB, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS (WTI) untuk bulan Mei naik 11 sen, atau 0,13%, menjadi $85,26 per barel. Baik Brent dan WTI naik 1,7% pada sesi sebelumnya ke level tertinggi sejak Oktober.
Meningkatnya permusuhan di kedua titik panas mendorong harga dua kontrak berjangka minyak mentah ke level tertinggi tahun ini. Harga minyak melonjak setelah serangkaian serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap kilang-kilang Rusia yang mengancam akan mematikan kapasitas pemrosesan negara tersebut.
Investor juga khawatir bahwa konflik di Timur Tengah dapat meluas, setelah Iran bersumpah akan membalas dendam terhadap Israel atas serangan pada hari Senin yang menewaskan personel militer tingkat tinggi. Konflik yang lebih luas di Timur Tengah yang melibatkan lebih banyak negara penghasil minyak dapat menyebabkan gangguan pasokan. Iran, yang memberikan dukungan bagi milisi Hamas yang memerangi Israel di Gaza, adalah produsen terbesar ketiga di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).
Kekhawatiran pasar bertambah terkait soal pasokan, dimana Pemex selaku BUMN energi Meksiko, meminta unit perdagangannya untuk membatalkan ekspor minyak mentah hingga 436.000 barel per hari bulan ini karena perusahaan tersebut bersiap untuk memproses minyak dalam negeri di kilang baru Dos Bocas, sebuah dokumen internal yang ditinjau oleh Reuters menunjukkan .
Pada hari Rabu, terjadi gempa bumi terkuat dalam setidaknya 25 tahun terakhir di Taiwan. Hal ini menyebabkan Formosa Petrochemical menghentikan operasi di kilang Mailiao sebagai tindakan pencegahan, namun pekerjaan telah dimulai kembali.
Investor selanjutnya akan menantikan pertemuan tingkat menteri OPEC+ pada 21.00 WIB, yang kemungkinan tidak akan merekomendasikan perubahan kebijakan produksi minyak apa pun menurut tiga sumber, karena telah memutuskan untuk memperpanjang pemotongan saat ini hingga bulan Juni.
Selain itu, pasar juga akan menantikan laporan dari Badan Informasi Energi (EIA) AS juga akan merilis data persediaan minyak pada hari Rabu nanti. Sebelumnya di hari Selasa telah dirilis data dari para pedagang minyak yang tergabung di American Petroleum Institute (API). Mereka melaporkan bahwa persediaan minyak mentah AS turun 2,3 juta barel pada pekan lalu.
Periset dari Bank of America (BofA) hari ini menerbitkan perkiraan harga minyak mentah Brent dan WTI untuk tahun 2024, yakini masing-masing menjadi $86 dan $81 per barel. Mereka menyatakan bahwa harga minyak diperkirakan mencapai puncaknya pada $95 di musim panas ini.
Bank Dunia juga turut memperkirakan adanya peningkatan permintaan sehingga membantu mendorong pasar minyak global mengalami defisit pada kuartal kedua dan ketiga tahun 2024 sebesar sekitar 450.000 barel per hari.