ESANDAR – Harga minyak stabil dan hanya sedikit berubah dalam perdagangan di sesi Asia pada hari Rabu (10/04/2024) setelah mengalami penurunan selama dua hari berturut-turut. Kekhawatian pasar terkait dengan kebuntuan dalam perundingan gencatan senjata di Gaza memperbaharui ketidakpastian mengenai keamanan pasokan dari Timur Tengah, mengimbangi peningkatan persediaan minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan.
Harga minyak mentah Brent di bursa berjangka naik tipis menjadi $89,49 per barel pada pukul 10.30 WIB, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 8 sen menjadi $85,31. Harga kedua jenis minyak yang menjadi acuan tersebut tetap turun sekitar 1,8% pada akhir pekan lalu meskipun terjadi ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang dipicu oleh prospek perang Israel di Gaza yang akan berlangsung lebih lama, dan menarik lebih banyak negara.
Hamas mengatakan pada hari Selasa bahwa proposal Israel mengenai gencatan senjata dalam perang mereka di Gaza tidak memenuhi tuntutan faksi militan Palestina, namun Hamas akan mempelajari tawaran tersebut lebih lanjut dan menyampaikan tanggapannya kepada mediator. Jika konflik terus berlanjut, hal ini berisiko melibatkan negara-negara lain di kawasan, khususnya Iran, pendukung Hamas, produsen minyak terbesar ketiga di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).
Sementara itu, stok minyak mentah AS naik pada minggu lalu sebesar 3,03 juta barel, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute. Analis memperkirakan stok akan meningkat sekitar 2,4 juta barel. Data resmi inventaris pemerintah AS akan dirilis pada pukul 21.30 WIB.
Namun, semua risikonya tetap memunculkan sisi positifnya. Data IHK AS yang lebih dingin dari perkiraan malam ini hingga serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap infrastruktur minyak Rusia hingga respons dari Iran setelah Israel membunuh dua jenderalnya di Suriah pekan lalu lebih dari mampu untuk menyalakan kembali tren naik.
Secara terpisah, pemerintah menaikkan perkiraan produksi minyak mentah AS, memperkirakan peningkatan sebesar 280.000 barel per hari menjadi 13,21 juta barel per hari pada tahun 2024, naik 20.000 barel per hari dari perkiraan sebelumnya dari Badan Informasi Energi (EIA) AS. Namun, EIA memperkirakan harga minyak mentah Brent rata-rata $88,55 per barel pada tahun 2024, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar $87 per barel.
Pada hari Selasa, baik Brent maupun WTI turun lebih dari 1%, seiring berlanjutnya diskusi gencatan senjata Israel-Hamas di Kairo. Komandan angkatan laut Garda Revolusi di Iran mengatakan pihaknya dapat menutup Selat Hormuz jika dianggap perlu. Sekitar seperlima dari total konsumsi minyak dunia melewati selat ini setiap hari.
Turki menyatakan akan membatasi ekspor berbagai produk, termasuk bahan bakar jet, ke Israel hingga ada gencatan senjata. Israel mengatakan akan merespons dengan pembatasannya sendiri.