Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Harga minyak anjlok pada hari Senin (19/05/2025), terbebani oleh penurunan peringkat kredit negara AS oleh Moody’s dan data resmi yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan produksi industri dan penjualan eceran Cina. Kedua perkembangan tersebut menimbulkan kekhawatiran atas prospek dua ekonomi terbesar dunia dan konsumen minyak seminggu setelah kesepakatan Beijing dan Washington untuk mencabut sebagian besar tarif atas barang satu sama lain mendorong harga minyak naik.

Harga minyak mentah Brent berjangka turun tipis 34 sen, atau 0,5%, menjadi $65,07 per barel pada pukul 15:12 WIB sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 27 sen, atau 0,4%, menjadi $62,22. Kontrak WTI Juni yang akan segera berakhir pada hari Selasa. Kedua kontrak tersebut naik lebih dari 1% minggu lalu.

Penurunan peringkat Moody’s pada hari Jumat menimbulkan pertanyaan tentang prospek ekonomi AS sementara data Tiongkok menunjukkan jalan yang bergelombang di depan untuk pemulihan ekonomi apa pun, kata Priyanka Sachdeva, analis pasar senior di Phillip Nova.

Data resmi Tiongkok pada hari Senin menunjukkan pertumbuhan dalam output industri melambat pada bulan April, meskipun kinerjanya masih lebih baik dari yang diharapkan para ekonom.

Investor mengawasi kemajuan dalam perundingan nuklir Iran-AS, dengan ketidakpastian atas hasilnya membatasi kerugian dalam harga minyak.

Utusan khusus AS Steve Witkoff mengatakan pada hari Minggu bahwa setiap kesepakatan harus mencakup perjanjian untuk tidak memperkaya uranium, sebuah komentar yang dengan cepat menuai kritik dari Teheran.