Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Harga emas naik pada perdagangan di hari Kamis (17/10/2019) setelah Uni Eropa dan Inggris berhasil mencapai kesepakatan awal Brexit. Meski demikian, masih ada kekhawatiran bahwa kesepakatan ini mungkin tidak lulus dalam pemungutan suara di akhir pekan pada parlemen Inggris. Disisi lain, pasar juga mempertimbangkan sejumlah tanda-tanda melemahnya ekonomi AS dalam indikator ekonomi terkini. Hal ini memberikan dukungan beli bagi logam mulia.

Harga emas untuk kontrak pengiriman dibulan Desember pada bursa Comex naik $ 4,30, atau 0,3%, menjadi $ 1,498.30 per ounce. Harga untuk kontrak paling aktif ditutup pada level tertinggi sejak 10 Oktober, menurut data FactSet.

Kenaikan harga terjadi setelah aksi jual kecil-kecilan di awal sesi perdagangan. Gelagat ini juga menunjukkan bahwa banyak pelaku pasar masih tetap skeptis dengan kesepakatan brexit terbaru ini. Pasar menanti keberhasilan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson untuk mendapatkan dukungan dari Partai Unionist Demokrat di Irlandia Utara dan parlemen Inggris agar menyetujui kesepakatan ini.

Boris Johnson dan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker, menyetujui perjanjian yang akan melihat keluarnya Inggris ke Uni Eropa secara teratur. Namun, Johnson membutuhkan persetujuan parlemen, dengan pemungutan suara ditetapkan untuk hari Sabtu yang tampaknya tidak akan disorot oleh legislator.

Keraguan akan kemampuan Johnson untuk mendapatkan kesepakatan Brexit dapat terus mendukung pembelian emas safe haven tetapi pada hari Kamis kesepakatan tentatif ini mampu memberikan dorongan kepada Poundsterling Inggris dalam perdagangan GBPUSD. Hal ini ikut berkontribusi terhadap melemahnya dolar AS, yang menawarkan dukungan untuk harga emas dalam mata uang dolar. Indek Dolar AS turun 0,4% pada 97,607. Dengan melemahnya Dolar AS mengembalikan minat beli investor akan emas dan tampaknya hanya masalah waktu sebelum kita melihat pergerakan lain menuju level $ 1.500 per troy ons.

Sementara itu, investor mencerna sebagian besar data AS yang lebih lemah dari perkiraan, yang dapat memperkuat ekspektasi untuk penurunan suku bunga dari The Fed. The Fed wilayaha Philadelphia mengatakan indek aktivitas bisnis dikawasan ini turun menjadi 5,6 pada Oktober dari 12 pada September, dimana para ekonom yang disurvei oleh Econoday mengharapkan kenaikan ke 7,1 dan laporan produksi industri dari Federal Reserve sendiri justru turun 0,4% pada September, menandai penurunan terbesar sejak April .

Secara terpisah, data lain menunjukkan bahwa pembangunan perumahan AS mulai merosot ke tingkat tahunan 1,26 juta bulan lalu dari 1,39 juta yang direvisi pada bulan Agustus, dan klaim pengangguran awal mingguan meningkat 4.000 menjadi 214.000. (Lukman Hqeem)