Harga emas tertahan oleh penguatan bunga obligasi AS

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Harga Emas pada akhir minggu lalu sedikit menguat, meskipun kinerja mingguan masih layu, terburuk dalam lima bulan terakhir. Naiknya bunga obligasi AS ke level tertingginya sejak 2011 dan kebangkitan moderat dolar AS membuat harga logam mulia tertekan.

Penguatan Dolar AS disandingkan dengan reaksi tenang atas sejumlah ketegangan geopolitik menjadi alasan harga emas masih sulit melewati level psikologisnya. Disisi lain, kegagalan pemerintah AS mencapai kesepakatan perdagangan dengan Cina dapat merangsang permintaan emas kembali. Kabar terkini menunjukkan Presiden AS Donald Trump bahwa kemungkinan tidak ada hasil yang menguntungkan dari kesepakatan dengan Cina. Investor akan kembali mencari aset surgawi karena perang dagang berjalan sepenuhnya.

Untuk kontrak pengiriman bulan Juni, harga emas berakhir naik pada perdagangan Jumat (18/05) sebesar $ 1,90, atau hampir 0,2%, untuk menetap di $ 1,291.30 per troy ons. Harga, yang naik tipis pekan lalu setelah tiga penurunan mingguan berturut-turut, berakhir turun 2,2% dari penutupan Jumat lalu, penurunan mingguan terburuk untuk komoditas sejak periode yang berakhir Dec.8, 2017, ketika emas turun 2,6% untuk minggu ini.

Dolar AS menguat oleh dukungan sejumlah data ekonomi yang kondusif bagi peningkatan ekspektasi kenaikan suku bunga. Indek Dolar AS naik hampir 0,2% pada 93,62, menjadi minggu terbaiknya sejak April. Penguatan greenback membuat harga komoditas dalam mata uang, seperti emas, lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan unit moneter lainnya.

Sementara bunga Obligasi 10T berada di puncak 7 tahun pada hari Jumat, sedikit moderat pada kisaran 3,125% menjadi 3,064%. Harga obligasi, yang berbanding terbalik dengan imbal hasil, meningkat karena kekhawatiran geopolitik telah menstimulasi nafsu untuk apa yang disebut aset surgawi.

Ketegangan politik dan ketidakpastian bisa memberikan dorongan kenaikan harga emas. Meski saat ini tren penurunan nampak lebih dominan. Melihat gambaran teknis, posisi $1300 kini menjadi level resistensi dinamis dimana penurunan saat ini mengarahkan harga emas ke $ 1.280.

Dalam beberapa waktu kedepan, harga emas masih akan merayap dibawah $1300, dimana telah menandai level terendah tahun ini dan kemungkinannya tetap di bawah $ 1.300 untuk beberapa waktu kecuali ada peristiwa besar yang meningkatkan resiko.

Kabar terbaru, pejabat Cina membantah adanya penawaran untuk memotong surplus perdagangan Cina – AS sebesar $200 milyar. Kabar yang tersiar disejumlah pemberitaan tersebut melaporkan bahwa tawaran telah dibuat pada hari Kamis. Isu ini muncul di tengah keraguan atas keberhasilan pembicaraan antar kedua negara. Presiden AS Donald Trump mengatakan Kamis bahwa Beijing menjadi terlalu “manja” dan dia telah menurunkan harapannya untuk bernegosiasi. (Lukman Hqeem)