Harga emas bertahan stabil dalam perdagangan yang tipis di hari Senin (04/09/2023), didukung oleh sedikit penurunan pada dolar AS karena pelaku pasar semakin yakin bahwa Federal Reserve mungkin telah selesai menaikkan suku bunga. Harga emas di pasar spot sedikit berubah pada $1,939.61 per ons pada 20:52 WIB, setelah naik ke level tertinggi satu bulan di $1,952.79 pada hari Jumat. Sementara emas di bursa berjangka AS turun 0,1% menjadi $1,965,70. Sebagian besar pasar AS tutup karena libur Hari Buruh.
Para pedagang memperkirakan The Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga pada hari Jumat setelah lonjakan tingkat pengangguran AS dan pertumbuhan upah yang moderat menunjukkan bahwa kondisi pasar tenaga kerja melemah.
Indeks dollar AS (DXY) turun 0,2%, membuat emas batangan yang dihargakan dalam greenback lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
Sentimen utama bagi emas ke depan adalah pergeseran ekspektasi penurunan suku bunga pertama The Fed, dan juga kecepatan penurunan suku bunga setelahnya. Pasar akan menantikan pertemuan kebijakan moneter The Fed pada 19-20 September, dimana sebagian besar pelaku pasar meyakini bahwa suku bunga acuan tidak akan berubah.
Keyakinan ini berpijak pada sejumlah data ekonomi AS terkini, dimana sejak pertemuan kebijakan terakhir justru semakin menambah kesan bahwa perekonomian AS sedang mendingin tanpa mengalami krisis. Hal ini memperkuat argumen terhadap kenaikan suku bunga lebih lanjut dan pada gilirannya dan mendukung emas sebagai asset tanpa bunga.
Harga emas selanjutnya akan bergantung pada apa yang terjadi pada imbal hasil Treasury menjelang pertemuan FOMC bulan September. Jika kita melihat penurunan imbal hasil berdasarkan ekspektasi suku bunga, ini akan menjadi perkembangan positif bagi emas.
Menjelang pertemuan FOMC tersebut, setidaknya tujuh pejabat Fed akan berbicara dalam minggu ini. Pernyataan dari para eksekutif ini akan menjadi sumber ayunan pergerakan harga kedepannya.