ESANDAR, Jakarta – Mengantisipasi pertemuan FOMC, harga emas sepertinya cemas sehingga tertekan menjauhi kembali level psikologisnya di $1.300 pada perdagangan Rabu (22/11/2017). Sejumlah data ekonomi AS nampaknya belum bisa membantu harga emas naik.
Seperti kita ketahui situasi politik di Jerman belum ada titik terang serta Presiden Trump yang memberikan predikat kepada Korea Utara sebagai negara sponsor teroris sehingga greenback mengalami sedikit tekanan yang belum begitu sempurna dari emas, sehingga hal ini mengakibatkan harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $5,10 atau 0,40% di level $1280,40 pertroy ounce.
Tren pergerakan emas semalam seakan terbantu dengan mulai hilangnya pengaruh dari situasi politik di Jerman tersebut, sehingga kami perkirakan bahwa tren itu hingga hari ini masih akan berakhir dengan melihat investor sedang melakukan pertanyaan yang lebih detail ketika data-data ekonomi AS dengan sedikit membaik dalam menatap kenaikan suku bunga the Fed di Desember nanti.
Suku bunga the Fed di Desember pertengahan nanti pasti naik, namun sebaiknya emas sendiri tidak terlalu melemah. Sejauh ini ketua Janet Yellen telah tegas menghadapi prasangka publik dimana harus konsisten memegang teguh terhadap hasil dari Fed meeting atau biasa disebut Fed minutes, karena menurut Yellenbahwa dirinya mempunyai tugas memegang teguh hasil rapat tersebut demi kelancaran kebijakan moneternya hingga Februari nanti.
Akhir-akhir ini pasar sedikit ragu dengan masa depan the Fed sendiri karena Janet Yellen telah mengumumkan akan mengundurkan diri sebagai anggota the Fed demi memberikan keleluasaan kepada Trump untuk memperbaiki bank sentral AS tersebut sesaat setelah Jerome Powell nanti menggantikan dirinya. Kebetulan nanti ada Fed minutes atau penjelasan hasil rapat suku bunga dalam rapat 2 minggu lalu dimana kala itu the Fed tidak merubah suku bunganya, namun diyakinkan ke pasar bahwa Desember nanti akan ada kenaikan suku bunga.
Fokus perundingan NAFTA dijadwalkan hari ini harus selesai negoisasinya, dan diharapkan ada persetujuan atau kesepakatan baru. Bila iya maka pasar akan normal-normal saja yaitu dolar AS menguat. Namun sebelumnya, data AS seperti klaim pengangguran mingguan dan data pesanan barang akan rilis. Bila klaim pengangguran dibawah angka 250 ribu klaim, maka emas bisa melemah. Sedangkan bila data pesanan barang juga naik maka emas bisa turun juga.
Sehari sebelumnya, harga emas berhasil menguat akibat masalah politik nasional Jerman dan isu Korea Utara. Dolar AS melemah disisi lain, sehingga memberikan ruang gerak bagi Emas untuk naik ke $1.280,40 per troy ons. Sayangnya kenaikan ini terbatasi dengan sejumlah indicator ekonomi AS. Membaiknya perekonomian AS memberikan peluang kenaikan suku bunga The Fed membesar. Hal yang selama ini dianggap bisa menjadi sentiment negatif bagi harga emas. (Lukman Hqeem)