ESANDAR, Jakarta – Harga Emas berjangka merangkak naik dalam perdagangan hari rabu (26/12). Berakhir pada harga tertinggi baru dalam enam bulan terakhir ini.
Logam Mulia naik setelah mendapat dukungan terkait permintaan aset surgawi ketika bursa saham AS bangkit kembali dari aksi jual di Malam Natal di tengah-tengah apa yang masih merupakan Desember kelabu untuk bursa saham.
Harga Emas untuk pengiriman Februari, di bursa Comex naik $ 1,20, atau 0,1%, berakhir pada $ 1.273 per troy ons. Ini merupakan harga tertinggi untuk kontrak paling aktif sejak 20 Juni.
Dalam minggu ini, harga Emas melakukan reli karena saham-saham di bursa A.S. mengalami perdagangan terburuknya dalam sejarah, melanjutkan aksi jual sepanjang bulan Desember ini.
Selepas sehari dari Natal, harga saham memantul kembali dengan tajam, berusaha untuk menghapus sebagian besar kerugian pada perdagangan hari Senin. Meski demikian upaya ini tetap tidak bisa menghapus kinerja buruk sepanjang bulan Desember sejak 2008.
Investor merasa khawatir dengan kondisi ekonomi global. Ketakutan ini berimbas pada aksi jual yang berlebihan. Posisi harga yang mengalami kejenuhan membuka harapan spekulasi. Sebagian pelaku pasar dengan berani melakukan aksi beli kembali dan mendorong harga berbalik naik.
Kenaikan ini sudah diantisipasi, dimana investor menyadari tantangan adanya perubahan angin perdagangan ditengah tren penurunan ini. Sejauh ini, tren menurun telah meningkatkan daya pikat emas dan membuat logam mulia mampu bertahan diatas harga $ 1.250.
Potensi pelemahan bursa saham diyakini akan berlangsung setidaknya hingga akhir tahun ini. Memudarnya sentiment risk appetite ini membuat harga emas berpeluang naik kembali.
Setelah bursa tutup pada hari Selasa untuk Hari Natal, sebagian besar pasar Eropa masih tutup pada hari Rabu.
Pada perdagangan Kamis ini, emas diperkirakan akan melakukan konsolidasi dengan kisaran harga perdagangan antara $1260 – 1280. (Lukman Hqeem)