Harga Emas beringsut setelah ketegangan perang dagang mereda

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Pada Jumat (12/01/2018) harga emas kembali bergerak naik mendekati level tertinggi hampir empat bulan karena dolar AS tetap berada di bawah tekanan. Meskipun terjadi situasi yang tidak biasa, di mana umumnya harga emas akan terdesak di tengah ekpektasi kenaikan suku bunga global, harga komoditas tersebut tetap mampu memanfaatkan arus pelemahan Dolar AS.

Dolar tertekan setelah euro melonjak terdorong risalah pertemuan terakhir European Central Bank (ECB) yang hawkish. Dalam  risalah tersebut diisyaratkan pengetatan kebijakan moneter ECB segera akan menyusul langkah serupa dari The Federal Reserve.

Harga emas bergerak naik ke $1.324,35, mendekati level tertinggi sesi perdagangan Rabu di $1.327,60 yang dekat dengan resistance jangka menengah di $1.328,70.

Pada risalah rapat kebijakan ECB di bulan Desember terlihat bank itu dapat mempertimbangkan perubahan bertahap karena para pembuat kebijakan melihat “beberapa kenyamanan” dalam dinamika upah pekerja di kawasan tersebut meskipun ada kekhawatiran yang terus berlanjut mengenai inflasi yang masih tertekan dan jauh di bawah target ECB.

Nada hawkish dari risalah tersebut berhasil mendorong euro dan menekan dolar AS ke posisi terendah empat bulan, sementara inflasi grosir AS yang lebih lemah dari perkiraan untuk bulan Desember memperdalam kemerosotan dolar AS tersebut yang pada gilirannya mendukung kenaikan harga emas.

Sebelumnya, pada hari Kamis data resmi menunjukkan indeks harga produsen (PPI) turun 0,1% pada bulan lalu setelah naik 0,2% di bulan November. Dalam 12 bulan sampai Desember, PPI naik 2,6, di bawah ekspektasi untuk kenaikan 3%.

Data inflasi grosir yang lebih lembut tersebut memperbaharui kegelisahan pasar tentang inflasi AS, mengurangi optimisme para investor untuk sikap Federal Reserve yang lebih agresif mengenai kebijakan moneternya dan kini para investor menunggu laporan inflasi konsumen (CPI) pada hari Jumat malam nanti yang juga diperkirakan turun. Data PPI yang lebih lembut tersebut memberi sinyal risiko penurunan pada data indeks harga konsumen.

Untuk sementara waktu harga emas tetap berada di fase konsolidasi. Memanfaatkan momentum pergerakan naik sejak sesi Rabu maka, harga emas berpotensi naik dengan target kembali ke  $1.328. Level resistensi ini sangat penting dan krusial. Kemampuan menembusnya akan mengkonfirmasi gerakan naik ke $1.334. Sebaliknya kegagalan naik, akan menyeret konsolidasi kembali dengan target koreksi $ 1.315 hingga terjauh di $1.305. (Lukman Hqeem)