Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Pasar emas menutup kuartal pertama 2022 dengan kenaikan terbaik sejak Q3 2020 disaat permintaan logam mulia sangat tinggi dan mencetak rekor tertinggi baru di atas $2.060 per ounce. Pada kwartal pertama tahun ini, harga emas telah naik lebih dari 6%, dimana pada perdagangan pasar spot harga terakhir diperdagangkan pada $1.944 per ounce.

Ini adalah perubahan haluan yang mengesankan untuk logam mulia, yang ditutup pada 2021 dengan turun 3,7% tercatat sebagai tahun terburuk emas sejak 2015. Lonjakan harga terlihat ketika emas mencapai rekor tertinggi awal bulan ini, mendorong jauh di atas $2.000 per ounce.

Emas sebagai safe-haven melonjak dalam permintaan setelah invasi Rusia ke Ukraina. Ketidakpastian geopolitik ditambah dengan inflasi yang lebih tinggi memicu gelombang baru arus masuk ke sektor ini. Juga, sinyal resesi kurva imbal hasil telah mendorong kasus investasi emas karena spread 2-tahun dan 10-tahun terbalik sebentar di bulan Maret.

Emas sebagai asset safe-haven, sulit dipahami bahwa saat ada kemajuan dalam pembicaraan gencatan senjata dan de-eskalasi masih mampu naik harganya. Aliran safe-haven kemungkinan akan menjaga logam mulia ditopang dengan latar belakang Fed yang semakin hawkish.

Selama hari perdagangan terakhir kuartal tersebut, emas sekali lagi menguat setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan menghentikan ekspor gas negara itu jika negara-negara yang “tidak bersahabat” menolak untuk membayar dalam rubel.

“Untuk membeli gas alam Rusia, mereka harus membuka rekening rubel di bank Rusia. Dari rekening inilah pembayaran akan dilakukan untuk pengiriman gas mulai besok,” kata Putin dalam sambutan yang disiarkan televisi. “Jika pembayaran tersebut tidak dilakukan, kami akan menganggap ini sebagai default dari pihak pembeli, dengan semua konsekuensi berikutnya. Tidak ada yang menjual kami apa pun secara gratis, dan kami juga tidak akan melakukan amal – yaitu, kontrak yang ada akan berhenti.”

Sebagai tanggapan kabar ini, harga emas berbalik dan memangkas semua kerugian diawal perdagangan. Harga bahkan reli lagi $10, dimana emas berjangka Comex April sanggup bertahan di $1.944,40 per ounce.

Bagaimanapun juga keputusan Putin ini telah menempatkan Eropa dalam posisi yang sulit dan meningkatkan risiko tekanan harga yang lebih besar. Emas akan tetap menjadi headline-driven dan tampaknya siap untuk membuat kenaikan lain karena langkah terbaru Rusia pada kontrak gas menunjukkan terobosan dalam pembicaraan damai tampaknya sangat jauh sekali. Emas akan menemukan resistensi utama di level $1970, tetapi jika itu bukan penghalang besar, yang jelas jalan menuju $2.000 muncul kembali.

Selanjutnya, pelaku pasar akan memantau dengan cermat risalah rapat FOMC Maret, yang akan dirilis pada hari Rabu.