ESANDAR, Jakarta – Melemahnya Dolar AS pada perdagangan hari Selasa menjadi pijakan investor melakukan aksi beli Emas. Harga Emas bergerak naik, sayangnya para spekulan memilih untuk segera melikuidasi posisi setelah data ekonomi AS menunjukkan kuatnya ekonomi AS saat ini.
Pada sesi perdagangan Selasa harga emas sempat menguat ke $1265.10 namun kemudian harga emas ditutup negatif di $1261,40 atau turun tipis 0,03 persen dibandingkan dengan penutupan sesi sebelumnya. Optimisme pasar seputar hasil pemungutan suara RUU pajak di Kongres AS dan data perumahan AS yang solid dan menunjukkan kekuatan ekonomi AS, membuat aksi ambil untung tak terelakkan.
Sementara itu dolar AS mengalami sedikit tekanan setelah para anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Republik menyetujui perubahan besar pada kode pajak AS pada hari Selasa waktu AS, namun mereka harus memberikan suara lagi untuk RUU akhir pada hari Rabu pagi setelah legislatif tersebut melanggar sebuah keputusan prosedural di Senate pada akhir Selasa siang.
Para anggota parlemen dari Partai Republik telah berusaha keras untuk mencapai tujuan mereka yaitu meloloskan perombakan pajak utama yang pertama dalam beberapa dasawarsa sebelum akhir tahun ini. Tapi karena tergesa-gesa, mereka tampaknya telah melanggar peraturan prosedural Senate yang dikenal sebagai peraturan Byrd.
Seorang asisten Senate mengonfirmasi kepada CNBC bahwa tiga ketentuan dalam RUU yang diadopsi oleh House pada hari Selasa tidak sesuai dengan persyaratan peraturan Byrd.
Meskipun dolar AS melemah, rebound yang terjadi menyusul data perumahan yang lebih kuat dari perkiraan tersebut telah membatasi keuntungan harga logam kuning.
Departemen Perdagangan AS mengatakan pada hari Selasa bahwa pembangunan rumah keluarga tunggal, yang merupakan bagian terbesar dari pasar perumahan, naik 5,3% menjadi 930.000 unit, level tertinggi sejak September 2007.
Harga emas telah menambah kenaikan baru-baru ini setelah mencatat kenaikan dua minggu berturut-turut pada pekan lalu meskipun data menunjukkan bahwa para pedagang terus meninggalkan posisi naik mereka pada logam kuning.
Para manajer investasi mengurangi posisi beli mereka menjadi 170.100 dari 173.300 dalam sepekan sampai dengan 12 Desember, demikian data dari CFTC menunjukkan pada hari Jumat lalu. (Lukman Hqeem)